Di Dekat Brega, Libya (ANTARA News) - Amerika Serikat setuju memperpanjang serangan udaranya di Libya sampai Senin, sementara kota kecil penghasil minyak, Brega, menghadapi pertempuran sengit, dan pasukan pemberontak bergerak maju tapi dipukul mundur lagi setelah penyergapan oleh pasukan yang setia kepada Muamar Gaddafi.
Serangan udara AS tersebut, bagian dari upaya koalisi untuk melindungi warga sipil dari pasukan pemimpin Libya itu, direncanakan berlanjut sepanjang Senin atas permintaan NATO, karena "sebelumnya cuaca buruk di Libya", kata Pentagon, Ahad (3/4) demikian AFP melaporkan.
Militer AS sebelumnya berencana mulai menarik jet tempur dan rudal Tomahawk-nya dari aksi udara terhadap pemerintah Libya pada akhir pekan, saat sekutunya di NATO mengambil-alih pimpinan dalam membom pasukan Gaddafi.
Sementara itu, Gaddafi menghadapi pembelotan lagi. Mantan menteri luar negeri dan presiden Sidang Majelis Umum PBB Ali Treiki menjadi pejabat paling akhir yang meninggalkan Gaddafi, setelah menteri luar negeri dan pendukung kuatnyanya, Mussa Kussa, terbang ke Inggris beberapa hari sebelumnya.
Satu delegasi Inggris juga dilaporkan berada di kubu pemberontak Libya di Benghazi, Libya timur, hampir satu bulan setelah upaya yang gagal oleh pasukan khusus untuk menghubungi pemberontak membuat merah muka pemerintah di London ketika tim tersebut dibekuk.
Jurubicara pemberontak Mustafa Gheriani mengkonfirmasi kehadiran satu kelompok Inggris di kota terbesar kedua di negeri itu untuk mengadakan pembicaraan dengan Dewan Peralihan Nasional (TNC), Ahad.
Jurubicara Kantor Urusan Luar Negeri Inggris juga mengkonfirmasi kunjungan tersebut, dan mengatakan tim itu dipimpin oleh Christopher Prentice, yang juga mengunjungi Libya pekan lalu.
Jurubicara tersebut mengatakan tujuan kunjungan itu ialah "berhubungan dengan para tokoh" mengenai TNC, "melanjutkan pekerjaan tim sebelumnya dan berusaha memberi keterangan lebih lanjut" tentang dewan tersebut dan tujuannya.
Pada 7 Maret, London menyebut penangkapan oleh pemberontak terhadap satu tim --yang dilaporkan terdiri atas enam personel unit elit Pasukan Khusus Angkatan Udara dan dua diplomat-- dalam upaya yang gagal untuk menghubungi pemberontak adalah hasil dari "salah pengertian serius".
Pejabat urusan luar negeri Gaddafi, Abdelati Obeidi, berada di Athena guna bertemu dengan Perdana Menteri George Papandreou, Ahad, "atas permintaan Perdana Menteri Libya Al-Baghdadi Ali al-Mahmudi, kata kantor Papandreou.
Di medan tempur, pemberontak yang telah memasuki kota kecil Brega, Ahad pagi, mengatakan mereka melancarkan penarikan taktis setelah disergap.
Seorang koresponden AFP melihat sebanyak 300 sampai 400 petempur mengkonsolidasikan diri di jalan di wilayah yang dikuasai pemberontak sekitar 10 kilometer ke arah timur.
Suara ledakan keras masih dapat didengar dari pinggiran kota Brega, saat petempur pemberontak yang terlatih baik menyerang pasukan yang setia kepada Gaddafi.
Kebanyakan relawan pemberontak mengakui mereka kekurangan pelatihan militer, disiplin dan pengetahuan tentang medan untuk melancarkan serangan terbuka ke Brega. (C003/A011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011