Cilacap (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyiagakan lima puskesmas di wilayah kota selama 24 jam pascakebakaran tangki bahan bakar minyak di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

"Sebenarnya di wilayah Kota Cilacap ada enam puskesmas, tapi yang disiagakan selama 24 jam hanya lima puskesmas karena (petugas medis) satu puskesmas diungsikan kemarin (Sabtu malam, red.)," kata Kepala Dinkes Cilacap, Bambang Setiyono, di Cilacap, Senin dini hari.

Hal itu disampaikan Bambang usai mendistribusikan bantuan masker ke sejumlah permukiman warga yang berada di ring I Pertamina RU IV Cilacap yang mengalami kebakaran pada tiga tangki BBM sejak Sabtu (2/4), pukul 04.55 WIB.

Menurut dia, disiagakannya puskesmas selama 24 jam ini diharapkan dapat melayani keluhan warga yang terkena dampak kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap.

Mengenai kemungkinan adanya pelayanan pengobatan gratis bagi warga yang terkena dampak kebakaran ini, dia mengatakan, hal itu telah dilakukan pada Sabtu malam saat warga sekitar ring satu Pertamina RU IV Cilacap dievakuasi ke sejumlah titik pengungsian.

"Saat itu ada sekitar 600 warga yang mengungsi, tapi pagi harinya mereka pulang ke rumah masing-masing. Kami segera memberikan layanan pengobatan gratis bagi mereka," katanya.

Dalam pengobatan gratis tersebut, kata dia, ada sekitar 80 warga yang mengeluhkan stres dan tekanan darah tingginya naik akibat dikejutkan oleh kebakaran itu.

"Faktor pemicu stres dan tekanan darah tingginya naik ini, antara lain trauma terhadap kejadian serupa yang pernah terjadi pada tahun 1995, warga dikejutkan suara ledakan, melihat api, dan suhu udara terasa panas. Kebanyakan dari mereka sudah berusia lanjut," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan, petugas puskesmas juga melakukan pengobatan secara "jemput bola" dengan mendatangi rumah-rumah warga di sekitar ring satu.

Disinggung ancaman penyakit yang kemungkinan bakal banyak diderita warga akibat menghirup udara yang telah bercampur dengan asap hitam dari kebakaran tersebut, dia mengatakan, ancaman terburuk berupa infeksi saluran pernapasan atau ispa.

Akan tetapi, kata dia, gejala ispa baru akan terlihat sekitar tiga hari terkontaminasi oleh kualitas udara yang buruk.

"Oleh karena itu, kami mendistibusikan masker ini untuk warga di sekitar ring satu, khususnya Kelurahan Donan dan Lomanis, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya ispa. Kami telah mendistribuskan masker sebanyak 2.000 lembar," katanya.

Kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap pada Sabtu (2/4), pukul 04.55 WIB, melanda tangki 31-T2 yang berisi minyak ringan HOMC (high octane mogas component), yakni cairan untuk meningkatkan angka oktan pada premium.

Api yang membakar tangki tersebut semakin membesar sehingga merambat ke tangki 31-T3 pada Sabtu siang dan tangki 31-T7 pada malam harinya.

Kebakaran di tangki 31-T2 dan tangki 31-T2 berhasil dipadamkan oleh petugas pada Minggu malam, pukul 19.00 WIB.

Sementara pada tangki 31-T7 yang masih terbakar 50 persen, terus diupayakan pemadaman dengan dengan cara menyemprotkan "foam" secara terus menerus ke tangki 31-T7 dan mengisolasi serta pendinginan terhadap tangki 32-T104.

Dari pantauan ANTARA di depan Pertamina RU IV Cilacap, Senin dinihari, pukul 01.00 WIB, api yang membakar tangki 31-T7 tampak mengecil meskipun sesekali terlihat besar akibat kencangnya tiupan angin.

Sementara dari tangki 31-T2 dan tangki 31-T3 sudah tidak terlihat lagi kobaran api. Yang terlihat dari dua tangki tersebut hanyalah kepulan asap hitam.

Tangki 31-T2 berisi minyak ringan HOMC (High Octane Mogas Component), yakni cairan untuk meningkatkan angka oktan pada premium, sedangkan tangki 31-T3 dan 31-T7 berisi naptha. (SMT/A030/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011