Sukabumi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sampai saat ini belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang berpusat di Cilacap, Jawa Tengah dengan kekuatan 7,1 SR.
"Kami belum menerima laporan sampai saat ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Perry A Furqon ketika dihububungi ANTARA melalui telepon selulernya.
Perry Fyrqon menambahkan, gempa tersebut cukup terasa kencang di wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitar, pihaknya juga khawatir gempa itu bisa mengakibatkan kerusakan pemukiman dan menelan korban jiwa, karena terjadinya pada Senin dinihari saat warga sedang terlelap tidur.
"Kami sudah berkoordinasi dengan satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak PB) di daerah untuk selalu siaga khawatir ada gempa susulan yang kekuatannya lebih besar," tambahnya.
Dituturkan Perry, pihaknya juga terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang perkembangan gempa yang berpotensi tsunami tersebut.
Selain itu, untuk warga pesisir Kabupaten Sukabumi, seperti pantai yang berada di Kecamatan Tegal Buleud, Palabuhanratu dan Ujung Genteng diimbau untuk selalu waspada.
"Siaga kami lakukan sampai peringatan tsunami dari BMKG dicabut," ujarnya.
Sementara itu, gempa yang berpusat di kedalam 10 km di 293 km barat daya Cilacap atau 10.01 LS dan 107.69 BT dengan kekutan 7,1 SR pada pukul 03.06 WIB juga telah membuat panik warga Sukabumi. (ADR/A011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
kalau di jepang,,, gempa baru da kerusakan tenaga nuklir,,,
but di indonesia ada kebakaran kilang minyak, baru da gempa