Islamabad (ANTARA News) - Dua serangan bom bunuh diri di luar sebuah tempat suci di provinsi Punjab, Pakistan tengah, menewaskan 41 orang, Minggu, kata seorang polisi kepada AFP di lokasi ledakan.
Penyerang meledakkan diri di luar tempat suci Sufi abad 13 Ahmed Sultan, yang dikenal umum sebagai Sakhi Sarwar, di distrik Dera Ghazi Khan.
Ratusan orang berkumpul di tempat suci itu untuk acara keagamaan ketika para penyerang melakukan aksi mereka.
"Kami menemukan 41 mayat sejauh ini," kata Zahid Hussain Shah, dengan menambahkan bahwa lebih dari 70 orang cedera.
"Keduanya adalah penyerang bunuh diri, mereka datang dengan berjalan kaki dan meledakkan diri mereka ketika polisi yang bertugas menghentikan mereka," tambah polisi itu.
Banyak dari mereka yang terluka dalam serangan itu berada dalam kondisi serius, katanya, dan korban-korban cedera dibawa ke rumah sakit Dera Ghazi Khan untuk memperoleh perawatan.
Kepala kepolisian daerah Ahmed Mubarak juga mengkonfirmasi bahwa dua penyerang bom bunuh diri berusaha memasuki tempat suci itu namun gagal dan meledakkan diri mereka.
Seorang polisi yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, tempat suci itu telah menerima ancaman-ancaman dari militan yang tidak diidentifikasi.
Pengikut Sufi, yang menganut paham mistik Islam, menjadi sasaran serangan yang meningkat oleh militan muslim di Pakistan.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, namun gerilyawan Sunni garis keras termasuk Taliban menentang paham Sunni dan menganggap tempat-tempat suci mereka sebagai musyrik.
Lebih dari 4.150 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada Juli 2007.
Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.
AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.
AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011