yang bersangkutan seharusnya memimpin upaya penanggulangan kebakaran di kilang minyak itu
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII dari Fraksi PPP Romahurmuziy berpendapat, tidak jelasnya keberadaan Menteri ESDM ketika kilang minyak Pertamina di Cilacap terbakar akan menjadi faktor koreksi bagi yang bersangkutan di mata Presiden Yudhoyono.
"Seharusnya jika tidak ada tugas negara yang lebih penting dan bisa dijadikan alasan yang kuat, yang bersangkutan seharusnya memimpin upaya penanggulangan kebakaran di kilang minyak itu," ujarnya di Jakarta, Minggu.
Ditegaskannya bahwa walaupun insiden kebakaran kilang minyak itu merupakan persoalan Pertamina, namun Menteri ESDM sebagai pejabat teknis yang terkait, harus siap setiap saat mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin terjadi.
"Ketiadaan peran aktif Menteri Darwin dalam upaya penanggulangan kebakaran kilang minyak itu bisa menjadi preseden buruk dan yang bersangkutan perlu segera mengklarifikasi berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat seputar keberadaannya itu," kata Romahurmuziy.
Berbeda dengan Romahurmuziy, anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana berpendapat bahwa pihak yang paling bertanggungjawab dalam insiden kebakaran kilang minyak di Cilacap itu adalah Pertamina sendiri dan kalau pun mau ditelusuri lebih jauh Menteri BUMN karena Pertamina ada dibawah lingkup kementerian itu.
"Bagi saya, sudah cukup dengan Dirut Pertamina terjun langsung ke Cilacap memimpin pemadaman kebakaran itu dan kalaupun Menko Hatta Rajasa juga turut hadir memantau, itu adalah sebentuk empati mendukung upaya pemadaman sesegera mungkin," ujarnya.
"Memang akan lebih cantik jika Menteri Darwin turut hadir disana, walaupun pada dasarnya peristiwa itu menjadi tanggungjawab sepenuhnya pihak Pertamina sendiri," ujarnya.
Sementara itu, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh melalui siaran persnya yang dikirimkan Asisten Menteri ESDM Munawar Fuad Noeh menegaskan perlunya melakukan pengusutan dan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam insiden kebakaran kilang minyak PT Pertamina di Cilacap.
Menurut Munawar, sejak awal terjadinya insiden kebakaran di Pertamina RU IV Cilacap pada tangki 315-02 pada Sabtu, 2 April 2011 pukul 04.25 WIB hingga Minggu 03 April 2011 pukul 01.00 WIB Menteri terus memimpin dan menggerakkan secara langsung segala upaya pemerintah.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011