Kalau milik perusahaan tidak dirusak, karena rata-rata sawit sudah berumur diatas delapan tahun sehingga ketinggian buah dan dedaunan tidak lagi terjangkau oleh gajah
Dumai (ANTARA News) - Lebih 18 ekor gajah liar dikabarkan terus berada di sekitar bangkai induk gajah betina yang ditemukan mati dua hari lalu di perkebunan sawit milik swasta dekat Desa Petani, Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau.
"Keberadaan 18 ekor gajar seperti mengawasi bangkai induk mereka itu, membuat kebanyakan warga sekitar termasuk juga karyawan yang bekerja di PT Darmaali Jaya Lestari ketakutan karena belasan gajah itu terus berputar-putar di wilayah bangkai dan merusak perkebunan warga," kata Kepala Desa Petani, Rianto, di Bengkalis, saat menghubungi ANTARA dari Dumai, Minggu.
Gajah-gajah yang jumlahnya sekitar 18 ekor itu, kata Rianto, terkesan seperti mengawasi bangkai induk gajah yang tewas tergeletak di tengah perkebunan milik perusahaan swasta.
"Kita berharap BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) secepatnya mengevakuasi bangkai gajah yang sangat bau ini. Kami kuatir jika tidak segera dievakuasi, kawanan gajah lainnya akan mengamuk," kata Rianto.
Lahan yang dirusak oleh kawanan gajah tersebut kata Rianto, terus meluas dari delapan hektare menjadi 10 hektare.
"Semuanya kebun warga di sekitar kebun milik perusahaan. Kebun sawit milik warga masih berumur di bawah empat tahun. Kalau milik perusahaan tidak dirusak, karena rata-rata sawit sudah berumur diatas delapan tahun sehingga ketinggian buah dan dedaunan tidak lagi terjangkau oleh gajah," kata Rianto.
(KR-FZR/M019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011