"Semua program telah dijalankan. Besok (Rabu) adalah latihan terakhir dan lusa menjalani sesi timbang berat badan. Sekarang tinggal fokus menjaga berat badan saja," kata Daud saat dihubungi Antara, Selasa.
Daud bertolak ke Negeri Gajah Putih pada Minggu (14/11). Setibanya di Thailand, dia harus menjalani karantina sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
"Setibanya di bandara langsung tes PCR dan karantina di hotel yang telah disediakan dan kemarin hasil tes negatif. Jadi kami boleh mencari hotel di luar yang telah disediakan untuk karantina," ujar Daud menambahkan.
Baca juga: Daud Yordan pantang remehkan lawan termasuk Rachata Khaophimai
Daud bertolak ke Thailand bersama sang pelatih Edin Diaz dan dua orang dari pihak manajemen MPRO International. Daud pun langsung berlatih ringan untuk menjaga kebugaran.
"Tentu pertandingan ini menjadi langkah awal saya kembali dalam kurun waktu dua tahun. Semua petinju di dunia pada masa pandemi ini susah sekali bertanding. Saya bersyukur menjadi satu di antara yang comeback dan bertarung di luar," kata Daud.
Bagi petinju 34 tahun itu, duel kali merupakan kali pertama setelah hampir dua tahun tak naik ring. Kali terakhir, Daud berduel ketika menang atas petinju asal Afrika Selatan, Michael Mokoena, di Jatim Park 3, Batu, Jawa Timur, 17 November 2019.
Baca juga: Daud Yordan beberkan alasan tunjuk Edin Diaz sebagai pelatih utama
Daud tercatat melakoni debut profesional pada 25 Agustus 2005. Sepanjang karier, dia telah melakoni 44 pertandingan dan 40 di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Sedangkan sang lawan, melakoni debut profesional pada 31 Mei 2019 dan baru turun di tujuh pertandingan yang semuanya berakhir dengan kemenangan.
Dalam kesempatan ini, Daud pun meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar bisa tampil baik dan meraih kemenangan. "Tentunya dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia sangat penting, khususnya Kalimantan Barat yang menjadi provinsi kelahiran saya," pungkas Daud.
Baca juga: Daud Yordan bakal tampil beda dan siap beri kejutan di Thailand
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021