Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan menguat pada Selasa pagi, di tengah optimisme atas pembicaraan AS-China, tetapi pelaku pasar menahan diri untuk tidak membuat taruhan besar menjelang data penjualan ritel AS yang diawasi ketat, sementara won melemah dan imbal hasil obligasi acuan naik.
Indikator Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI), terkerek 4,32 poin atau 0,14 persen menjadi diperdagangkan di 3.003,84 poin pada pukul 01.51 GMT, setelah terangkat 1,04 persen pada Senin (15/11/2021).
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing menguat 0,56 persen dan 1,35 persen, sementara pembuat baterai LG Chem bertambah 2,09 persen.
Pertemuan virtual antara para pemimpin ekonomi terbesar dunia dimulai dengan nada bersahabat, dengan pemimpin China Xi Jinping mengatakan kedua negara harus memperkuat komunikasi dan hidup berdampingan secara damai.
Investor akan melihat data penjualan ritel AS yang akan dirilis Selasa nanti, yang diperkirakan naik 1,1 persen bulan lalu, menurut jajak pendapat Reuters.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 53,2 miliar won (45,07 juta dolar AS) di papan utama.
Won dikutip pada 1.180,8 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,20 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1.178,4.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.180,4 per dolar, naik 0,3 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1.181,0.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 2,9 basis poin menjadi 1,941 persen, sedangkan imbal hasil obligasi Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 3,2 basis poin menjadi 2,331 persen.
Baca juga: Saham Korea Selatan berakhir merosot, jelang keputusan bank sentral AS
Baca juga: Saham Korea Selatan menguat didukung data ekspor yang optimis
Baca juga: Saham Korsel perpanjang kenaikan beruntun 4 hari
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021