Investor akan terus mengawasi pertemuan tingkat tinggi pertama Biden-Xi untuk melihat apakah pembicaraan akan mengarah pada perbaikan dalam hubungan kedua negara
Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia sebagian besar lebih tinggi pada perdagangan Selasa pagi, karena bantuan di sektor properti China mendukung sentimen sementara investor juga terus mencermati pertemuan penting antara Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China Xi Jinping.
Biden dan Xi Jinping membuka pembicaraan mereka yang diawasi ketat, dengan kedua pemimpin menekankan tanggung jawab mereka kepada seluruh dunia untuk menghindari konflik.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,27 persen ke level tertinggi 2,5 minggu, sementara Nikkei Jepang terangkat 0,39 persen.
"Investor akan terus mengawasi pertemuan tingkat tinggi pertama Biden-Xi untuk melihat apakah pembicaraan akan mengarah pada perbaikan dalam hubungan kedua negara," kata David Chao, Ahli Strategi Pasar Global untuk Asia Pasifik di Invesco. “Meskipun tidak ada terobosan yang diharapkan, itu masih merupakan langkah maju yang positif.”
Chao menambahkan bahwa pasar di Asia minggu ini juga menanggapi data ekonomi China yang lebih baik dari perkiraan, yang dirilis Senin (15/11/2021), dan situasi di pasar properti daratan.
“Sejauh ini kami belum melihat hilangnya kepercayaan pada pengembang tertentu dan pemerintah telah keluar dengan lebih tegas untuk memastikan bahwa pemilik rumah dilindungi,” katanya.
Saham-saham unggulan China naik 0,4 persen dan indeks acuan Hong Kong menguat 0,7 persen, dibantu oleh saham-saham properti.
Indeks pengembang Cina daratan yang tercatat di Hong Kong naik sebanyak 3,0 persen. Namun, saham Kaisa Prosperity, unit layanan properti dari pengembang Kaisa Group, anjlok 14 persen setelah bel karena perdagangan dilanjutkan sehari setelah perusahaan mengatakan masalah likuiditas induknya tidak akan memengaruhi operasi-operasinya.
Indeks berjangka e-mini S&P 500 menguat 0,11 persen, dan indeks berjangka Nasdaq bertambah 0,17 persen.
Wall Street ditutup sedikit berubah karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah mengurangi selera investor terhadap saham-saham teknologi tetapi mendorong minat pada sektor keuangan.
Baca juga: Wall Street ditutup turun tipis, tertekan naiknya yield obligasi AS
Baca juga: IHSG merosot di tengah penguatan bursa saham Asia
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan naik hampir lima basis poin ke level tertinggi tiga minggu pada Senin (15/11/2021), karena perusahaan bergegas untuk menjual utang sebelum likuiditas menipis selama perdagangan libur dan menjelang penjualan obligasi pemerintah AS 20-tahun yang baru pada Rabu (17/11/2021).
Imbal hasil obligasi 10 tahun beringsut lebih rendah pada Selasa pagi dan terakhir di 1,6094 persen meskipun masih naik tajam sejak terendah satu bulan 1,42 persen yang dicapai satu minggu lalu.
Imbal hasil yang meningkat juga membantu dolar, yang tetap kuat di level tertinggi 16-bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.
Juga mendorong pasar mata uang adalah penilaian investor terhadap respons yang berbeda terhadap kenaikan inflasi dari bank-bank sentral global.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada Senin (15/11/2021), mendorong kembali taruhan pasar untuk kebijakan moneter yang lebih ketat dengan mengatakan melakukannya sekarang untuk mengendalikan inflasi dapat menghambat pemulihan zona euro.
Baca juga: Euro jatuh ke terendah di pasar Asia, investor tunggu data konsumen AS
Ini mengirim euro lebih rendah mendekati level terendah 16-bulan di 1,354 dolar AS. Pound berada di level 1,3359 dolar AS mendekati level terendah setahun dan dolar berada di 114,17 terhadap yen, mendekati level tertinggi empat tahun pada Oktober di 114,69.
Juga membantu dolar adalah data terbaru yang menunjukkan ekonomi AS kuat yang juga meragukan pandangan Fed bahwa tekanan harga akan bersifat sementara, memicu spekulasi bahwa suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Inggris akan menerbitkan laporan pasar tenaga kerja September pada Selasa, yang menurut para analis di CBA "dapat membuat atau menghancurkan kasus untuk kenaikan suku bunga tahun ini".
Di kemudian hari, penjualan ritel AS, harga perdagangan dan produksi industri untuk Oktober juga akan dirilis, memberikan petunjuk lain tentang kesehatan ekonomi.
Di pasar minyak, minyak mentah AS naik 0,37 persen menjadi diperdagangkan di 81,18 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 82,48 dolar AS per barel.
Sementara itu, emas stabil, emas spot berada di 1.862 dolar per ounce tak jauh dari tertinggi lima bulan pada Senin (15/11/2021) di 1.870 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas tergelincir, tertekan penguatan dolar dan yield obligasi AS
Baca juga: Harga minyak ditutup beragam, Brent turun dan WTI naik
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021