Berlin (ANTARA) - Olaf Scholz, yang sedang menanti peresmiannya sebagai kanselir Jerman, pada Senin (15/11) menyebut pemimpin Belarus Alexander Lukashenko sebagai "diktator buruk" yang menggunakan orang-orang yang putus asa dalam "permainan memalukan" untuk menekan Uni Eropa.

"Pertama-tama, harus dikatakan dengan jelas bahwa inilah diktator yang buruk di Belarus. Dan tak ada yang perlu disembunyikan, dia telah kehilangan semua legitimasi," kata Scholz pada acara makan malam yang diselenggarakan oleh surat kabar Sueddeutsche Zeitung.

Scholz mengatakan sanksi yang lebih keras oleh Uni Eropa (EU) adalah tanggapan yang tepat terhadap tindakan Belarus dalam krisis migran.

Dia juga mengatakan laporan tentang penerbangan kembali yang pertama tampaknya menunjukkan bahwa reaksi yang diputuskan blok negara-negara Eropa itu sudah membuahkan hasil.

Uni Eropa pada Senin (15/11) sepakat untuk memperkeras sanksi terhadap Belarus, yang dianggap telah menyebabkan krisis migran hingga ribuan orang terdampar di hutan yang membeku di perbatasan negara itu dengan EU.

Belarus, sementara itu, mengecam anggapan EU tersebut sebagai tuduhan yang "tidak masuk akal".

Perwakilan Tinggi EU untuk Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Josep Borrell mengatakan sederet sanksi sudah disetujui oleh para menteri luar negeri EU dan akan diselesaikan dalam beberapa hari mendatang.

Sanksi-sanksi dalam paket kelima tersebut akan dikenakan pada kalangan maskapai penerbangan, agen perjalanan, serta orang-orang yang ikut "mendorong aliran migran secara ilegal ini".


Sumber: Reuters

Baca juga: EU: Turkish Airlines sepakat batasi penerbangan migran ke Belarus

Baca juga: Perbatasan Lithuania dalam keadaan darurat terkait migran dari Belarus

Kanselir Jerman resmikan Pusat Pandemi Global di Berlin

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021