Dumai (ANTARA News) - Warga Desa Petani, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, mengaku kesal dengan lambatnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam melakukan evakuasi bangkai induk gajah yang tewas sehari lalu.
"Banyaknya warga yang kesal dengan BKSDA ini disebabkan bangkai gajah sudah kian membusuk dan baunya sangat menyengat," kata Kepala Desa Petani, Rianto, kepada ANTARA News di Bengkalis, Sabtu.
Menurut Rianto, bau menyengat bangkai gajah tersebut masih tercium dari jauh.
"Kemarin katanya BKSDA akan datang pagi hari bersama dokter hewan untuk kepentingan otopsi dan evakuasi bangkai gajah, tapi sampai Sabtu pukul 15.30 WIB mereka belum juga datang," kata Rianto.
BKSDA Wilayah Tiga di Kota Duri, Bengkalis, melalui juru bicaranya Basuki, mengatakan, saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari pihak BKSDA Provinsi Riau yang bertempat di Pekanbaru mengenai rencana kedatangan untuk kepentingan otopsi.
"Yang jelas kemarin rencana itu sudah pasti, kita tunggu saja sampai mereka datang. Informasi terakhir yang saya terima dari Pekanbaru, mereka sudah berada dalam perjalanan menuju lokasi temuan bangkai," katanya.
(KR-FZR/A033)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011