Blatter tidak lagi dalam posisi membela reputasi FIFA. Di mata publik dan media, FIFA itu organisasi yang korup

Berlin (ANTARA News/AFP) - Persaingan antara Mohammed Bin Hammam dan Sepp Blatter menjelang pemilihan Presiden FIFA semakin panas ketika Hammam, Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menuduh Blatter, Sabtu, sedang merusak citra FIFA.

Blatter (75 tahun), Presiden FIFA saat ini, akan bersaing dengan Hammam (61) pada kongres FIFA yang akan berlangsung 1 Juni mendatang di Zurich, Swiss. Blatter telah menjadi sebagai Presiden FIFA sejak 1998.

"Blatter tidak lagi dalam posisi membela reputasi FIFA. Di mata publik dan media, FIFA itu organisasi yang korup," kata Hammam seperti yang dikutip media Jerman Sueddeutsche Zeitung.

"Tidak ada pendekatan baru dari FIFA. Saya melihat tidak ada lagi kreativitas dari Blatter," katanya.

Menurut Hammam, kesan bahwa Blatter sudah tidak lagi kreatif terbukti ketika ia menolak untuk menggunakan teknologi garis gawang setelah terjadi serangkaian kesalahan wasit yang memimpin di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Oleh karena itu, Hammam berharap agar teknologi tersebut bisa diterapkan di Piala Dunia 2014 di Brazil.

Terpilihnya Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar untuk 2022, membuat FIFA mendapat banyak kecaman dan dituduh terlibat korupsi.

"Sepak bola telah berkembang sedemikian rupa, tapi presiden (FIFA) tidak mampu memberikan sesuatu yang baru setelah menjabat selama delapan tahun," kata Hammam yang berjanji akan membatasi jabatan presiden hanya dua kali jika nanti terpilih.

"Demi kebaikan sepak bola, tidak ada satu pun yang bisa memimpin FIFA selama 15 atau 20 tahun," katanya.

(A032)

Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2011