Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR menargetkan pembangunan Bendungan Pamukkulu rampung pada tahun 2024 dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bendungan ini dibangun untuk meningkatkan keberlangsungan suplai air bagi lahan pertanian di Provinsi Sulsel sebagai lumbung pangan nasional.
“Di Sulsel, masih terdapat hamparan lahan persawahan di atas 3.000 hektar yang sulit ditemui di daerah lain. Produktivitasnya kita tingkatkan dengan ketersediaan air dari bendungan,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Kementerian PUPR tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Pamukkulu yang terletak di bagian hulu Sungai Pappa Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Bendungan yang dibangun sejak 15 November 2017 ini progres konstruksinya sudah mencapai 22 persen dan saat ini tengah dilakukan upaya percepatan sehingga dapat diairi pada awal tahun 2024.
Baca juga: PUPR: Progres konstruksi Bendungan Leuwikeris capai 82 persen
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Adenan Rasyid mengatakan, Bendungan Pamukkulu memiliki beberapa manfaat yang luar biasa, yaitu dapat mensuplai air untuk jaringan irigasi seluas 6.256 hektar. Diharapkan Indek Pertanian (IP) di Kabupaten Takalar akan meningkat dari 150 persen menjadi 250 persen dengan pola tanam padi - padi - palawija.
“Manfaat lain dari Bendungan Pamukkulu adalah sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Takalar sebesar 160 liter/detik, dapat mereduksi dan mengendalikan ancaman banjir, dan sebagai konservasi untuk air tanah. Kemudian bendungan ini juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga air sebesar 4,3 MW, serta dapat dimanfaatkan untuk pariwisata,” kata Adenan Rasyid.
Dia menambahkan, dalam pembangunannya Bendungan Pamukkulu juga menerapkan pola Padat Karya Tunai (PKT). Kegiatan PKT dilakukan untuk rehabilitasi saluran irigasi di Daerah Irigasi (DI) Bendung Pamukkulu. Kegiatan ini dilakukan melalui program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air dan Irigasi (P3TGAI) yang tersebar di 20 titik di 7 desa, 1 kelurahan dan 1 kecamatan. Setiap titiknya melibatkan sebanyak 25 orang petani.
Baca juga: Pemerintah targetkan Bendungan Margatiga Lampung selesai akhir 2021
Kegiatan PKT juga dilakukan pada konstruksi Bendungan Pamukkulu, yaitu untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus (kompleks) dan dapat dilakukan tanpa alat berat, misalnya untuk galian saluran dan menyusun batu urugan.
"Kami melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari Pandemi COVID-19," ujar Adenan Rasyid.
Baca juga: Dukung irigasi, Kementerian PUPR bangun Bendungan Tiga Dihaji Sumsel
Baca juga: Menteri PUPR: Antisipasi badai La Nina, 205 bendungan dikosongkan
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021