Kandahar, Afghanistan (ANTARA News/AFP) - Lima orang tewas saat unjuk rasa di kota Kandahar, Afghanistan selatan, pada Sabtu yang mengecam pembakaran Al Quran di Amerika Serikat (AS), kata pejabat.
Unjuk rasa itu terjadi satu hari setelah tewasnya tujuh staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam serangan di kantor mereka saat unjuk rasa serupa di kota Mazar-I-Sharif, Afghanistan utara.
Unjuk rasa Kandahar dimulai di pusat kota dan menyebar ke wilayah lain ketika polisi bentrok dengan gerakan massa menuju kantor PBB dan pemerintah provinsi, kata sejumlah saksi mata.
Setidak-tidaknya lima orang tewas dan 45 lainnya cedera karena lebih banyak lagi kumpulan massa memasuki kota yang ricuh dari daerah pinggiran, kata pejabat Kementerian Kesehatan di Kabul kepada AFP.
Seorang dokter di rumah sakit umum Mirwais kota Kandahar sebelumnya mengatakan empat orang telah tewas."Sebanyak 32 orang menderita luka tembak dan cedera karena lemparan batu," kata dokter Abdul Qayoum Pukhla.
Kandahar merupakan pusat agama bagi Taliban yang menentang pemerintahan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai di Kabul dan sekutu Baratnya sejak mereka digulingkan oleh invasi Amerika Serikat pada 2001.
Para pengunjuk rasa meneriakkan "Terkutuklah Amerika" dan "Terkutuklah Karzai". "Mereka telah menghina Al Quran", kata seorang pengunjuk rasa.
Sementara itu pewarta AFP melihat jenazah yang tidak dikenal sedang dipindahkan oleh pengunjuk rasa di Chawk Saheedan sebagai lokasi pusat di mana unjuk rasa dimulai.
"Saya melihat dua jenazah dibawa oleh sejumlah pengunjuk rasa. Mereka mengatakan bahwa mereka dari pengunjuk rasa," katanya. Pengunjuk rasa itu tidak memberikan keterangan lanjutan, kata pewarta.
Dikatakannya bahwa asap membumbung dari sejumlah tempat berbeda di kota itu karena para pengunjuk rasa membakar mobil dan ban.
"Gerakan massa lainnya berasal dari pinggiran timur kota, sementara suara tembakan masih terdengar," tambah dia.
Juru bicara pemerintah provinsi, Zalman Ayoubi mengatakan bahwa "provokator telah bergabung di dalam gerakan itu dan mencoba mengubahnya jadi kekerasan".
Juru bicara mengatakan bahwa korban tewas dan cedera berasal dari gerakan massal.
Dikatakannya bahwa sejumlah mobil, bus besar dan sekolah wanita telah dibakar oleh pengunjuk rasa.
Sementara itu polisi mencegah warga untuk bergerak keliling kota tersebut.
Sejumlah pengunjuk rasa juga melakukan aksi serupa pada Jumat di Mazar I Sharif yang menentang pembakaran Al Quran di gereja Florida, AS dengan menyerbu markas PBB.
Dalam kejadian itu sebanyak tujuh anggota PBB tewas sehingga menjadi serangan terburuk terhadap badan dunia itu di Afghanistan sejak invasi AS pada 2001.
(Uu.KR-BPY/H-RN)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011