Phnom Penh (ANTARA) - Kamboja pada Senin menjadi negara terbaru di Asia yang menghapus aturan karantina dan perjalanan ketat bagi turis asing yang sudah menerima vaksin sehingga memberi harapan bagi usaha di industri pariwisata yang dihantam pandemi.
Negara Asia Tenggara itu mengakhiri pembatasan masuk dan perjalanan bagi pelancong penerima vaksin, menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh negara tetangga Thailand dan Indonesia. Sebelumnya otoritas membatasi mobilitas selama 18 bulan.
"Ini sebuah keputusan yang tepat sebab ketika lebih banyak turis yang datang (kembali) maka lebih banyak barang-barang yang dapat saya jual dan saya dapat menafkahi anak-anak saya lagi," kata Men Vanna, 75, pemilik toko lukisan dan suvenir.
"Semakin banyak turis yang berkunjung ke negara ini semakin membaik bisnis saya."
Tahun lalu Kamboja kedatangan 1,3 juta wisatawan asing dan sektor pariwisatanya meraup sekitar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,19 triliun), menurut data pemerintah.
Baca juga: Kabar COVID: Dari wabah Delta di China hingga 'long COVID' atlet
Restoran-restoran juga mempersiapkan langkah-langkah higienis bagi para pengunjung.
"Saya juga menerapkan protokol kesehatan di depan pintu masuk restoran seperti semprotan beralkohol dan pemindai suhu," kata Heang Sarith, 42 tahun.
Turis asing mengenal kompleks candi Angkor Wat di provinsi Siem Reap sebagai destinasi terbaik di Kamboja.
Setiap turis yang datang harus menyerahkan hasil negatif tes COVID-19 dan melakukan pemeriksaan.
Kamboja sudah memvaksin hampir 90 persen dari 16 juta lebih penduduknya dan menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di Asia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Lampaui target vaksinasi COVID, Kamboja siap jalani hidup baru
Baca juga: Peneliti kelelawar Kamboja lacak asal COVID-19
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021