Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penurunan jumlah kasus aktif COVID-19 pada 14 November 2021 di wilayah luar Pulau Jawa dan Pulau Bali mencapai 89-98 persen dibandingkan periode puncak pada 6 Agustus 2021.
“Seluruhnya, dibandingkan puncaknya itu turun antara 89 sampai 98 persen,” kata Airlangga di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, selepas rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Khusus wilayah di luar Jawa-Bali, Airlangga memaparkan jumlah kasus aktif mencapai 48,1 persen dari total kasus aktif nasional.
Jika dirinci per pulau, jumlah tingkat kesembuhan pasien (recovery rate) di Pulau Sumatera mencapai 96,17 persen, dan tingkat kematian (fatality rate) 3,58 persen. Untuk wilayah Nusa Tenggara, tingkat kesembuhan mencapai 97,47 persen dan tingkat kematian mencapai 2,35 persen.
Baca juga: Epidemiolog: Penurunan kasus aktif bukti vaksin efektif dan aman
Baca juga: Komite: Kasus aktif COVID-19 Kabupaten Bekasi sisakan 110 orang
Sedangkan di Pulau Kalimantan, tingkat kesembuhan 96,75 persen dan tingkat kematian 3,17 persen.
Kemudian di Pulau Sulawesi, tingkat kesembuhan mencapai 97,2 persen dan tingkat kematian sebesar 2,63 persen. Sedangkan di Maluku-Papua, tingkat kesembuhan 95,97 persen dan tingkat kematian sebesar 1,7 persen.
Berdasarkan evaluasi kondisi pandemi COVID-19 hingga 14 November 2021, kata Airlangga, tidak ada lagi provinsi yang menjalankan PPKM level empat dan level tiga. Sementara itu 25 provinsi berada di level dua dan dua provinsi di level satu.
“Kemudian dari kabupaten/kota, PPKM level empat tidak ada. Kemudian untuk level tiga ada lima kabupaten/kota, 207 kabupaten/kota di level dua, dan 174 kabupaten/kota di level satu,” kata Airlangga.*
Baca juga: Kasus positif alami penurunan 11 minggu setelah lonjakan kedua
Baca juga: Satgas: Kasus aktif di Indonesia sudah di bawah rata-rata dunia
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021