Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI, Kunjung Masehat, mengapresiasi sebanyak 27 Politeknik di Indonesia mengikuti uji kompetensi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dari 15--19 November 2021.

Kepala BNSP hadir langsung membuka secara resmi kegiatan pelatihan dan uji kompetensi asesor kompetensi BNSP untuk dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) tahun 2021 yang dilaksanakan di Banjarmasin, Senin.

"Sebenarnya kegiatan ini ada tiga paket yang diberikan kepercayaan kepada Politeknik Negeri Banjarmasin menyelenggarakannya," ujar Kunjung Masehat.

Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) dipercaya Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud-Ristek RI, menjadi penyelenggara di Banjarmasin, juga di Jakarta.

Baca juga: Pengamat: Pembubaran BNSP bisa percepat transformasi pendidikan

Baca juga: BNSP-Dewan Pers sepakati kembangkan sistem kompetensi bidang pers

"Kalau di Banjarmasin ini paling jauh peserta dari Politeknik Lampung, kalau di Jakarta nanti itu dari Fakfak," ujarnya.

Dia menyatakan kegiatan itu sangat penting bagi politeknik di Indonesia, sebab untuk kepentingan kualitas, lulusan yang benar-benar memiliki kompetensi dipercaya di dunia kerja industri.

Sebagai lembaga pendidikan yang mencetak SDM siap terjun di dunia industri, politeknik harus memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), di mana para dosennya diakui pula berkompetisi oleh BNSP.

"Memang semua politeknik negeri di Indonesia ini yang jumlahnya 35 kampus sudah ada LSP, tapi yang swasta itu ada sekitar 250 kampus, baru sekitar 50 persennya," tuturnya.

Menurut dia, pada kegiatan inilah kesempatan bagi politeknik untuk menambah SDM pendidiknya bisa melakukan uji kompetensi sertifikasi profesi bagi mahasiswanya.

Direktur Poliban Kalsel Joniriadi mengatakan, harusnya semua dosen di politeknik memiliki sertifikat kompetensi, karena ini tidak hanya penting bagi perguruan tinggi, tapi dosen dan mahasiswa.

"Kalau di kampus kita ini wajib mahasiswa yang lulus harus menjalani uji kompetensi dulu," tuturnya.

Dia pun menyampaikan, Poliban baru memiliki 99 dosen dan PLP yang memiliki sertifikat kompetensi untuk bisa menguji mahasiswa mendapatkan sertifikat profesi, jadi perlu ditambah lagi.

"Setiap tahun itu sekitar 900 mahasiswa yang lulus, tentunya tim penguji kompetensi yang ada masih kurang, hingga ada 16 dosen lagi kita ikutkan pada kegiatan ini," ungkap Joniriadi.

Ketua Panitia Kegiatan Darmansyah mengungkapkan, peserta pada kegiatan ini sebanyak 76 orang dari 27 politeknik di Indonesia.

"Ini hasil seleksi Direktorat Pemberdayaan Sumberdaya Pendidikan Vokasi Kemendikbud-Ristek," ujarnya.*

Baca juga: Dewan Pers kembali sertifikasi wartawan pada Mei 2021

Baca juga: BNSP serahkan sertifikat relisensi LSP P2 KPK

Kepala BNSP RI (tengah), Direktur Poliban Joniriadi (kiri) dan Ketua LSP Poliban Darmansyah (kanan).(ANTARA/Sukarli)

Pewarta: Sukarli
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021