Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China ditutup melemah pada Senin, setelah data menunjukkan investasi properti dan pertumbuhan penjualan terus melambat membebani prospek ekonomi, sementara perdagangan Bursa Efek Beijing China (bursa anyar khusus untuk UKM) dimulai, dengan saham-saham baru melonjak sebanyak enam kali lipat.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai, merosot 0,16 persen atau 5,80 poin menjadi menetap di 3.533,30 poin. sedangkan indeks saham-saham unggulan CSI300 menyusut 0,12 persen atau 6,00 poin menjadi berakhir pada 4.882,38 poin.
Output industri dan penjualan ritel China tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada Oktober, meskipun ada pembatasan baru untuk mengendalikan wabah COVID-19 dan kekurangan pasokan, tetapi sektor properti yang melambat membebani prospek ekonomi.
Pertumbuhan investasi dan penjualan properti terus melambat selama Januari-Oktober dibandingkan dengan sembilan bulan pertama, dan konstruksi yang baru dimulai yang diukur berdasarkan luas lantai tampak menurun.
"Perlambatan sektor properti semakin buruk," kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, menambahkan ini adalah "risiko utama untuk prospek makro dalam beberapa kuartal ke depan."
“Setiap pelonggaran yang sesuai dalam pembatasan pendanaan untuk pengembang akan membantu mendukung momentum pertumbuhan China di kuartal keempat,” kata Ken Cheung, kepala strategi valas Asia di Mizuho Bank.
Sementara itu, perdagangan di bursa baru China dimulai pada Senin, dengan saham 10 perusahaan yang baru-baru ini melakukan penawaran umum perdana (IPO) melonjak antara 100 persen hingga 500 persen dan memicu pemutus sirkuit perdagangan.
Saham perusahaan-perusahaan real estate, energi baru dan mesin merosot antara 1,5 persen hingga 3,7 persen.
Sub-indeks perawatan kesehatan dan sub-indeks media masing-masing terangkat 1,9 persen dan 3,4 persen.
Saham-saham perusahaan sekuritas menyusut 0,6 persen, tetapi Industrial Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mendirikan bursa Beijing akan membawa lebih banyak peluang kepada pialang, terutama untuk bisnis perbankan investasi.
Baca juga: Saham Jepang ditutup naik, Indeks Nikkei terkerek 0,56 persen
Baca juga: Saham Korsel melambung, terkerek saham perusahaan chip dan biofarmasi
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021