London (ANTARA News/IRNA-OANA) - Majelis Muslim Inggris (MCB) mendesak pemerintah koalisi Inggris Kamis agar intervensi di Libya `tetap dilakukan berdasarkan keputusan dan semangat Resolusi PBB 1973.

"Di atas segalanya, kita harus memastikan bahwa tindakan ini dilakukan sesuai dengan keinginan rakyat Libya," kata organisasi utama Muslim Inggris dalam sebuah pernyataan yang diperoleh IRNA.

Mayoritas berpendapat, katanya, "mendukung aspirasi untuk kebebasan, hak untuk perwakilan dan pemerintahan yang transparan, martabat dan perdamaian. Perasaan itu dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Arab Inggris yang menyayangi siapa-pun yang terdampak oleh kejadian-kejadian di Timur Tengah dan Afrika Utara."

"Meski ada pengakuan universal dari sifat pembunuhan rezim Gaddafi, ada juga yang mendukung dan percaya tapi mengingatkan hati-hati mengenai pelaksanaan `zona larangan terbang` untuk menghentikan rezim Libya dari menyerang rakyatnya sendiri," kata MCB.

Peringatan itu muncul setelah adanya kecaman bahwa serangan, yang dipimpin oleh Inggris, Prancis dan AS, telah bertindak lebih jauh dari wewenang aksi militer PBB untuk melindungi rakyat Libya, dan kekhawatiran tentang penafsiran ulang resolusi untuk mempersenjatai pemberontak guna membantu mencapai tujuan Barat mengganti rezim.

MCB juga mendesak pemerintah Inggris untuk tetap `konsisten di manapun di wilayah tersebut, dan memastikan bahwa kami menyatakan menentang pemerintah melakukan kekerasan terhadap warga negara mereka sendiri yang menuntut hak mereka melalui protes damai."

`Di negara-negara lain di kawasan mana pemerintah kami memiliki hubungan diplomatik yang baik, kita harus bersikeras bahwa rezim ini tidak membahayakan warga sipil dan seharusnya tetap berada di atas hukum internasional." katanya.

"Banyak warga Inggris memiliki kerabat dan hubungan dengan negara-negara ini, kita akan melakukannya dengan baik untuk mengambil pelajaran dari kecemasan mereka dan bertindak sesuai dengan aspirasi demokratis yang tertunda lama dari Arab dan dunia Muslim," kata pernyataan itu menambahkan.

MCB berharap bahwa kampanye NATO segera berakhir dan pasukan Inggris kembali dengan selamat, sementara mengimbau kepada masjid- masjid dan afiliasinya untuk memobilisasi dukungan bagi badan amal yang menawarkan bantuan kepada para korban kekerasan dan konflik di wilayah tersebut.(*)
(Uu.H-AK/S004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011