Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, akhir pekan sore ini bergerak melanjutkan penguatan sebesar 18 poin menjadi Rp8.697 dibandingkan posisi terakhir sebelumnya diposisi Rp8.715.

Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Jumat mengatakan, pengumuman angka perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistk (BPS) yang menyatakan bahwa Maret mencatatkan deflasi dianggap positif oleh pelaku pasar.

"Dari dalam negeri sentimennya cukup positif dengan deflasi pada bulan Maret ini yang sudah diperhitungkan sebelumnya," kata dia.

Ia menambahkan, BPS juga menyatakan harga bahan makanan lainnya juga turun. Deflasi bulan Maret biasanya terjadi karena bersamaan dengan panen raya. Kendati Bulog menyatakan panen tidak terjadi secara serentak.

"Deflasi ditandai dengan relatif stabilnya tekanan harga bahan makanan. Khususnya harga palawija berbasis bumbu-bumbuan dan lauk pauk seperti ikan," paparnya.

Ia menambahkan, dengan posisi sekarang saat ini perkiraan untuk BI Rate yang akan dibicarakan dalam Rapat Dewan Gubernur 12 April mendatang tampaknya akan dapat bertahan di 6,75 persen.

"Kendati ekspektasi inflasi masih cukup tinggi terutama karena antisipasi rencana pemerintah mengenai kebijakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidinya, tetapi penguatan nilai tukar rupiah membantu mengurangi aktual inflasi," kata dia.

Ia menambahkan, di tengah pasar Indonesia yang masih menjadi incaran investor asing, diperkirakan modal asing masih akan masuk dan berpotensi membuat nilai tukar rupiah terus menguat hingga ke level Rp8.500 per dolar AS.

"Kendati minat asing diperkirakan masih tinggi, tetapi pemerintah menunda penerbitan obligasi global (global bond) yang rencananya akan dibuka pada Maret-April ini terkait dengan kekawatiran penyerapan pasar paska penerbitan obligasi global Filipina 22 Maret lalu," kata dia.

Lana mengatakan, Pemerintah menyatakan tidak terburu-buru menerbitkan obligasi global, karena pemerintah masih memiliki dana likuid senilai Rp140 triliun pada rekening pemerintah yang siap pakai.(*)
(T.KR-ZMF/E008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011