Iloilo, Filipina (ANTARA News) - Presiden Filipina Benigno Aquino Jumat meresmikan sebuah pembangkit listrik tenaga batubara baru yang mengundang kritikan dari kelompok-kelompok lingkungan hidup dan gereja.
Pembangkit berkekuatan 164 Megawatt di pulau Panay akan menyuplai kebutuhan listrik di pulau-pulau Filipina Tengah, mengakhiri deraan pemadaman listrik harian yang sudah berlangsung berbulan-bulan, kata Aquino pada kesempatan itu.
Dia tidak menyinggung berbagai protes sebelumnya terhadap pembangkit tersebut namun mengakui perlunya mengembangkan sumber-sumber energi alternatif.
"Kita harus mulai mengeksplorasi sumber-sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan tenaga air yang melimpah di wilayah anda," kata Aquino tanpa menjelaskan lebih jauh.
Namun Amelie Obusan, pegiat iklim dan energi Greenpeace setempat, mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara tersebut akan mempersulit pengambilan sumber-sumber energi terbarukan lokal.
"Ini berpotensi mengenyahkan masuknya proyek-proyek energi terbarukan ke wilayah tersebut," katanya kepada AFP.
Obusan mengatakan, pulau-pulau di Filipina Tengah diidentifikasi menyimpan potensi energi besar terutama angin dan biomassa, dan dia mengungkapkan harapannya bahwa sumber-sumber energi tersebut akan bisa dipergunakan.
Sekitar 40 persen listrik Filipina berasal dari sumber-sumber terbarukan seperti geothermal, tenaga air dan angin, menurut data pemerintah. (ANT/K004)
Pewarta: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011