Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Edi Supriyanto mengatakan, pihaknya juga masih memeriksa CCTV yang ada di sepanjang lokasi kejadian untuk membantu proses penyelidikan sehingga dapat mengungkap identitas pelaku.
"Masih dianalisis, hasilnya belum dikeluarkan. Belum, kita karena belum bisa melihat dari hasil, nanti kita lihat dulu. Karena yang melaksanakan dari Subdit Gakkum, nanti kita akan koordinasi," katanya saat ditemui di Jalan Fatmawati, Senin.
Edi mengungkapkan, pihaknya belum dapat menemukan CCTV yang memperlihatkan secara jelas identitas dari pelaku.
Baca juga: Dua korban tabrak lari di Mampang adalah kakak beradik
Tidak hanya itu, polisi juga belum mendapatkan keterangan saksi yang melihat peristiwa itu di lokasi kejadian sehingga menyulitkan proses penyelidikan.
"Kalaupun ada, dia (saksi) tidak meyakini kendaraan-kendaraan yang melintas saat itu. Karena pada saat kejadian masih relatif pagi, jadi orang belum beraktivitas," kata dia.
Edi menambahkan, pihaknya akan menjamin keselamatan dan keamanan pelaku apabila yang bersangkutan menyerahkan diri ke pihak kepolisian
"Atas nama kemanusiaan saya bermohon untuk keselamatan dan keamanan saya jamin," kata dia.
Kepolisian pada Sabtu (6/11) menggunakan alat "3D Laser Scanner" untuk olah TKP
mengungkap kasus tabrak lari yang menewaskan korban tersebut.
Pemindaian tiga dimensi (3D) Laser Scanner itu digunakan untuk mencoba melihat dan membuat analisa pada saat sebelum, saat terjadi, serta sesudah terjadi kejadian.
Baca juga: Pelaku tabrak lari di Mampang terancam enam tahun penjara
Selain menggunakan alat tersebut, pihaknya juga meminta sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi guna mengungkap identitas pelaku.
Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menetapkan tersangka pelaku tabrak lari yang menewaskan pria berinisial AK (45) di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Sudah kita gelar perkara, untuk statusnya si penabrak kita sudah statuskan sebagai tersangka dengan persangkaan Pasal 310 ayat 4 juncto 312 karena melarikan diri," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono saat dikonfirmasi, Jumat.
Kejadian tabrak lari itu berawal saat kendaraan jenis pikap yang belum diketahui nomor polisinya, melaju dari arah selatan ke utara di Jalan Raya Pangeran Antasari Cilandak pada Senin (1/11) sekitar pukul 04.38 WIB.
Saat itu, korban berinisial AK (45) melintas di pinggir jalan terserempet hingga terpental dan kepalanya membentur tiang beton MRT. Korban meninggal dunia di tempat, sedangkan kendaraan pikap kabur dari lokasi kejadian.
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021