Perkirakan kebutuhan bed perawatan di RS menghadapi potensi kenaikan kasus
Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan penambahan tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 dan mengaktifkan kembali shelter untuk mengantisipasi gelombang ketiga penyebaran COVID-19 yang diprediksi terjadi pada Februari-Maret 2022.
Kepala Dinkes Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Senin, mengatakan libur Natal dan Tahun Baru 2022 bisa menjadi pemicu munculnya gelombang ketiga penyebaran COVID-19 bila masyarakat tetap memaksakan diri berlibur dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Libur Natal dan Tahun Baru 2022 ini menjadi perhatian dan kewaspadaan kita bersama. Pada hari libur tersebut diproyeksi akan mengakibatkan kenaikan kasus COVID-19 pada Februari-Maret 2022. Kami tetap siapkan sesuai porsinya, karena perlu dukungan banyak pihak," kata Dewi.
Ia mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skenario penanganan sudah disiapkan menghadapi gelombang ketiga penyebaran COVID-19. Antara lain menyiapkan kapasitas di rumah sakit (RS) beserta fasilitas pendukung hingga kembali mengaktifkan shelter, namun ingin terburu-buru mengaktifkannya. Alasannya, dibutuhkan tenaga yang tak sedikit jika shelter langsung dibuka dan dioperasikan.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Gunung Kidul tinggal 18 pasien
Baca juga: Gunung Kidul minimalisir penularan COVID-19 kluster Ponpes Karangmojo
"Paling tidak kami perkirakan berapa kebutuhan bed perawatan di RS menghadapi potensi kenaikan kasus," katanya.
Pada sisi lain, Dewi mengharapkan adanya dukungan kuat dari Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 di semua tingkatan. Terutama dalam mengedukasi masyarakat terkait kepatuhan protokol kesehatan (prokes). Dinkes tidak bisa melakukan penanganan sendirian. Itu sebabnya, ia menilai harus ada koordinasi dan dukungan dengan banyak pihak dalam menghadapi lonjakan kasus.
"Penanganan COVID-19 harus dilakukan bersama-sama dan tetap taat pada protokol kesehatan," kata Dewi.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta menilai potensi gelombang ketiga ini masih bersifat kemungkinan. Namun demikian, Pemkab Gunung Kidul tetap waspada mengingat kasus di sejumlah daerah lain kembali merangkak naik.
"Harapan kita ini jangan sampai terjadi. Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Sunaryanta.
Baca juga: Dinkes sebut zona hijau COVID-19 di Gunung Kidul capai 99,79 persen
Baca juga: Jumlah RT di Gunung Kidul berstatus zona hijau mencapai 99,77 persen
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021