Mamuju (ANTARA News)- Ratusan Kepala Keluarga (KK) warga pesisir yang tinggal di daerah Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang menjadi korban angin puting beliung dengan terpaksa bermalam di tenda darurat.
Camat Kalukku, Kabupaten Mamuju, Ramli Badau, Kamis malam mengatakan empat dusun pada dua desa di daerahnya diterjang badai puting beliung sekitar pukul 01.00 Wita dini hari, menyebabkan lebih 100 unit rumah mengalami kerusakan berat dan ringan.
Ia mengatakan badai angin puting beliung ini melanda lima dusun, yakni Dusun Kayu Mate, Desa Kalukku Barat. Dusun Salupompong, Desa Beru-Beru, Dusun Bakengkeng, Dusun Kabuloang dan Dusun Babalabuang.
"Kerusakan terparah terjadi di Dusun Kayu Mate yang berada tepat di wilayah pesisir mengakibatkan lebih 100 rumah rusak dan empat dusun lainnya juga mengalami dampak ganasnya badai tersebut," terangnya.
Dia mengemukakan, bagi warga yang rumahnya rusak ringan tetap tinggal di rumah mereka meskipun belum sempat memperbaiki atap yang terbongkar di terjang badai.
Sementara bagi warga yang rumahnya rata dengan tanah terpaksa membangun tenda darurat sembari mengumpulkan harta benda mereka.
"Kondisi warga yang menjadi korban sangat memprihatinkan apalagi bagi warga yang rumahnya rata dengan tanah," tuturnya.
Karena itu, kata Ramli, warga berharap banyak pemerintah segera memberikan bantuan untuk meringankan beban bagi korban bencana angin puting beliung.
"Kebutuhan yang paling dibutuhkan warga saat ini adalah bagaimana upaya membangun rumah-rumah yang hancur akibat puting beliung. Artinya, warga membutuhkan modal untuk membangun rumah seperti semula," katanya.
Ia mengatakan, data korban bencana puting beliung masih simpang siur karena beberapa desa lainnya juga ada mengalami hal yang sama.
"Data ril kerusakan rumah akibat anging puting beliung masih menunggu hasil pendataan dari tim yang diturunkan pemerintah kabupaten. Namun, kejadian ini terbilang parah karena rumah yang hancur di atas 100 unit," jelasnya.
Ramli mengemukakan, selain menghancurkan rumah penduduk, empat tiang listrik tumbang yang saat ini masih dalam tahap perbaikan oleh PLN setempat. (ACO/K005/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011