Ini terobosan sangat penting dan akan mengintegrasikan UMKM maupun koperasi ke dalam bisnis secara maju dan modern
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi untuk mengikuti tren teknologi digital, salah satunya dengan menerapkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
"Ini terobosan sangat penting dan akan mengintegrasikan UMKM maupun koperasi ke dalam bisnis secara maju dan modern," kata Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Rachmat Gobel dalam sosialisasi penerapan QRIS bertema "Menuju Masyarakat Nontunai" yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Yayasan Insani (Inspirasi Sahabat Tani), yang diikuti para pelaku UMKM yang tergabung dalam delapan koperasi di Provinsi Gorontalo.
Pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia (BI) meluncurkan QRIS dan hingga Agustus 2021 sudah ada 8,9 juta merchant yang menggunakan QRIS. Dari jumlah itu 85 persen di antaranya adalah UMKM.
Per Oktober 2021, di Gorontalo sudah ada 52.649 merchant yang sudah memiliki QRIS. Dengan penggunaan QRIS, kata dia, pedagang, misalnya, cukup memasang gambar QR Code, lalu pembeli melakukan scan via aplikasi internet banking yang ada di handphone.
Dengan cara itu muncul harga dan langsung bertransaksi. Uang langsung ditransfer dari rekening ke rekening, sehingga tak perlu bayar secara tunai ataupun menggunakan kartu ATM.
Rachmat mengatakan banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan sistem transaksi secara digital ini. “Ini akan banyak mengurangi hal-hal negatif yang merugikan masyarakat,” ujarnya.
Di antara manfaat itu, lanjut mantan Menteri Perdagangan itu, adalah transaksi bisa lebih cepat, keuangan bisa termanage lebih baik, bahkan bisa terintegrasi secara global.
Ke depan, menurut dia, transaksi nontunai akan makin dominan, karena itulah para pelaku UMKM harus memiliki QRIS.
Pada kesempatan itu Rachmat juga mengingatkan perbankan jangan hanya menyalurkan kredit, tapi juga wajib memberikan pembinaan terhadap UMKM dan koperasi.
"Terutama dalam hal pembukuan dan manajemen keuangan, sehingga bisnisnya berkembang dan kreditnya tidak macet," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyatakan bahwa menguatkan pengusaha lokal justru akan makin memperkuat perbankan.
"Jangan sedikit-sedikit asing. Investor asing itu pelengkap, yang utama adalah investor lokal, termasuk investor-investor UMKM ini," kata Rachmat.
Ia juga mengingatkan pelaku UMKM untuk bergabung dalam koperasi. "Bersatu, jangan sendiri-sendiri. Dengan bersatu menjadi kuat. Ibarat lidi, jika satu mudah patah, tapi jika bersatu bisa menjadi sapu yang kuat. Bersatu dalam koperasi. Inilah wadah yang sesuai dengan budaya Indonesia seperti digagas oleh para pendiri Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Rachmat Gobel: Lawan pinjol ilegal dengan kuatkan PNM dan koperasi
Baca juga: Ke pabrik traktor Belarus, Rachmat Gobel ajak kerja sama investasi
Baca juga: Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel harap optimalkan penyaluran kredit mikro
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021