Makassar (ANTARA News) - Grup musik metal asal Maryland, Amerika Serikat, Misery Index tampil menggetarkan pada penutupan rangkaian tur "Heirs to Thievery Asian Tour 2011" di Makassar, Kamis malam.
Meski sempat mengambil waktu beberapa saat untuk menyesuaikan tata suara dan alat musik di atas panggung, grup musik pecahan Dying Fetus ini segera menggetarkan suasana dengan distorsi gitar, cabikan gitar bass dan rentetan "double pedal" drum cepat yang memompa adrenalin.
Dalam interaksinya pada penonton, mereka yang baru pertama kali tampil di Indonesia ini mengucapkan terima kasih atas antusias penonton.
Dengan suara gahar, sang vokalis juga meminta seluruh penonton untuk berteriak sekeras-kerasnya di sepanjang lagu ketiga yang mereka bawakan dan penonton pun melakukannya.
Pada lagu kelima, mereka kembali mengungkapkan rasa senangnya bisa tampil di Makassar dan sedikit menurunkan tempo musik.
Suasana pertunjukkan musik yang keras dan cenderung dapat menimbulkan benturan ini berlangsung tertib dan aman hingga Misery Index mengakhiri penampilannya.
Penampilan Jason Netherton (vokal dan bass), Mike Harrison (vokal dan gitar), Kevin Talley (drum) dan Jhon Voyles ini sebelumnya dibuka dengan grup musik heavymetal hardcore, Aftercoma asal Bandung dan dua grup musik lokal masing-masing Critical Defacement dari Makassar serta Brutalistik dari Kabupaten Bone.
Aftercoma juga berhasil memanaskan suasana dan membuat penonton melakukan "head banging" dan "moshing".
Satu pemandangan yang jarang terlihat di Makassar dalam satu dekade terakhir, layaknya pergelaran musik tahunan berbagai aliran metal bawah tanah yang digelar GOR Saparua Bandung, Jawa Barat.
Tidak hanya kegagahan irama musik bawah tanah, aliran metal dan turunannya seperti grindcore dan hardcore, lirik-lirik yang diciptakan para musisi jenis ini kebanyakan selalu dapat membangkitkan semangat membara dari mereka yang menikmatinya.
Sayangnya, jeda penampilan antara grup musik terlalu lama dan membuat semangat penonton tak stabil.
Sebelum ke Makassar, Misery Index juga tampil di Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, serta tiga kota besar di Indonesia, Jakarta, Medan dan Surabaya. (RY/F003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011