Penderita aktif COVID-19 di Aceh yang masih dalam penanganan medis tersisa sebanyak 49 orang, umumnya mereka menjalani isolasi mandiri
Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan hingga Minggu (14/11) kasus aktif terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 di provinsi itu tersisa 49 orang, dan mereka sedang mendapatkan penanganan medis atau isolasi mandiri.
“Penderita aktif COVID-19 di Aceh yang masih dalam penanganan medis tersisa sebanyak 49 orang, umumnya mereka menjalani isolasi mandiri, ” kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Ahad.
Dia menjelaskan 49 orang warga terinfeksi corona yang masih dalam penanganan medis itu meliputi warga Banda Aceh 10 orang, Aceh Besar tujuh orang, warga Sabang enam orang dan Aceh Barat empat orang.
Selanjutnya warga Nagan Raya, Bireuen, Aceh Utara dan Aceh Tengah masing-masing tiga orang, dua orang warga Gayo Lues dan Bener Meriah, serta sama0-sama satu orang warga Subulussalam, Lhokseumawe, Aceh Barat Daya, Aceh Singkil, Aceh Timur dan Aceh Selatan.
“Pasien COVID-19 yang isolasi mandiri hendaknya dapat menjalani perawatannya sesuai protokol isolasi untuk mencegah transmisi virus corona dalam keluarganya atau menginfeksi para orang terdekatnya,” kata Saifullah.
Ia mengatakan tren penambahan kasus baru COVID-19 memang terus menurun di daerah Tanah Rencong, sehingga jumlah kasus aktif juga ikut menurun. Kendati demikian, pihaknya mengingatkan potensi dan indikasi kasus corona akan meningkat di Aceh, jika tidak meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.
Memang, lanjut dia, Aceh masih bertahan sebagai zona kuning atau risiko rendah penyebaran virus corona sesuai hasil analisis Satgas COVID-19 nasional selama sepekan terakhir. Namun Aceh belum berstatus zona aman atau zona hijau, yang memang nihil penularan kasus corona.
“Sebanyak 23 kabupaten/kota di Aceh masih kuning total. Tapi, jangan lengah, ada indikasi kasus COVID-19 akan meningkat di Aceh. Indikasi itu tampak dari kasus kumulatif dua minggu terakhir,” katanya.
Ia menambahkan setiap satu kasus baru COVID-19 akan mereplikasikan kepada beberapa orang lain, terutama orang yang kontak erat dengan yang terinfeksi. Atas dasar itu orang-orang kontak erat dengan kasus COVID-19 harus ditemukan melalui pelacakan kontak (tracing).
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat untuk terus disiplin protokol kesehatan selama wabah pandemi COVID-19 belum dinyatakan berakhir, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas apabila tidak mendesak. Di samping itu, Satgas COVID-19 kabupaten/kota juga terus melakukan tracing untuk menemukan kasus-kasus baru.
“Kita mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dan segera melakukan vaksinasi COVID-19, karena sumber penularan virus corona masih ada di tengah-tengah kita,” katanya.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di bumi Serambi Mekkah itu telah mencapai 38.385 orang, di antaranya pasien yang masih dirawat atau isolasi mandiri tersisa 49 orang, pasien yang telah sembuh COVID-19 sebanyak 36.270 orang, dan pasien infeksi meninggal dunia 2.066 orang, demikian Saifullah Abdulgani.
.Baca juga: Satgas ingatkan indikasi kasus COVID-19 meningkat di Aceh
Baca juga: Banda Aceh turun ke level I PPKM COVID-19
Baca juga: Satgas sebut vaksinasi COVID-19 di Aceh capai 1,31 juta jiwa
Baca juga: Kadinkes: Aceh mulai kehabisan stok vaksin
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021