Jakarta (ANTARA) - Valtteri Bottas memenangi sprint race pada Sabtu untuk menempatkan mobil Mercedesnya di pole position Grand Prix Sao Paulo di saat pebalap Red Bull Max Verstappen melebarkan jaraknya sebagai pemuncak klasemen menjadi 21 poin dari Lewis Hamilton.
Hamilton tampil sensasional dan agresif setelah menyerang dari posisi paling belakang, buntut diskualifikasi di babak kualifikasi karena sayap belakang mobil Mercedesnya tak memenuhi syarat inspeksi teknis, dan finis kelima di balapan sepanjang 100km yang menentukan posisi start Grand Prix pada Minggu itu.
Namun, sang juara dunia tujuh kali akan harus start dari P10 karena sebelumnya ia telah mengantongi penalti karena melakukan pergantian mesin yang membuatnya mundur lima posisi start.
"Ini belum usai," kata Hamilton lewat radio setelah naik 15 posisi dalam 24 putaran.
Baca juga: Hamilton beresiko terkena penalti tambahan karena DRS ilegal di Brazil
Baca juga: Bos Honda heran dengan seringnya Mercedes kena penalti mesin
Dia finis dengan cantik, melewati mobil McLaren Lando Norris di lap terakhir dan disambut riuh penonton.
"Jujur saya tidak tahu apakah memungkinkan. Saya tidak memasang limit atau hasil maksimal," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.
"Kemudian tiba-tiba saya menerobos dan jauh lebih kencang... saya tidak boleh menyerah, saya harus terus menekan."
Bottas berhak atas tiga poin atas kemenangannya di sprint race, demi membantu Mercedes melebarkan jarak dari Red Bull di klasemen konstruktor menjadi dua poin sekaligus meringankan tugas Hamilton dalam persaingan titel juara dunia.
Verstappen, yang start dari pole, kalah dari Bottas sejak start dan kemudian disalip oleh pebalap Ferrari Carlos Sainz.
Pebalap berusia 24 tahun asal Belanda itu naik ke posisi dua lagi di lap keempat dan bertahan di sana hingga finis dan membawa pulang dua poin.
Verstappen pada Sabtu juga didenda 50.000 euro setelah ia kedapatan menyentuh dengan tangan dan memeriksa sayap belakang mobil Hamilton seusai kualifikasi pada hari sebelumnya.
Tak lama berselang pada hari yang sama, FIA juga menyatakan sayap belakang mobil Hamilton gagal memenuhi syarat inspeksi teknis dengan selisih beberapa milimeter saja.
"Startnya menjadi kunci bagi saya," kata Bottas, yang telah merebut tiga pole dari empat balapan terakhir. "Kami sedikit berjudi dengan ban soft, kami tahu itu akan menguntungkan di start dan ternyata berhasil."
Sainz membawa satu poin terakhir yang tersedia di peringkat tiga setelah memilih ban soft juga, sedangkan pebalap Red Bull Sergio Perez finis keempat.
Balapan pada Minggu akan hampir tiga kali lebih panjang jaraknya dan Hamilton, yang menggunakan mesin yang lebih baru, akan mengincar podium atau bahkan mencuri kesempatan untuk menang.
Norris dan pebalap Ferrari Charles Leclerc akan berbagi tempat di baris ketiga setelah penalti Hamilton diberlakukan. Sedangkan Pierre Gasly bakal mengawali balapan dari P7 dengan mobil AlphaTaurinya di depan pebalap Alpine Esteban Ocon.
Juara dunia empat kali Sebastian Vettel bakal start P9 di depan Hamilton.
Sprint race di Brazil menjadi yang ketiga kali diadakan musim ini ketika F1 melakukan format eksperimental tersebut selain di Silverstone dan Monza.
Baca juga: Kru tim F1 kerja lembur setelah kargo telat tiba di Brazil
Baca juga: Balapan F1 di Brazil, Hamilton janji tonton Neymar berlaga
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021