Singapura, 31 Maret 2011 (ANTARA)-  Pada Pusat  Transplantasi Kornea dan Mata  (TECTC), anak perusahaan Singapore Medical Group, seorang pasien  warga Taiwan berusia 39 tahun yang menderita kebutaan parah menjadi orang pertama di Singapura yang menjalani operasi rumit melibatkan operasi  Boston Keratoprosthesis   (Boston KPro)  bersamaan dengan dengan rekonstruksi permukaan ocular dengan membran amnion. Operasi ini  melibatkan rekonstruksi seluruh permukaan mata  dan penggantian kornea yang sakit dengan transplantasi kornea  artifisial, Operasi Boston KPro adalah salah satu operasi mata yang paling khusus dan rumit serta  hanya dapat dilakukan oleh sedikit ahli bedah di dunia.

     Lin Yu Shan mengalami kebutaan pada  kedua matanya  akibat berkembangnya penyakit permukaan ocular dan defisiensi  sel batang  kornea dari sindrom Stevens Johnson empat tahun lalu. Wanita ini telah menjalani tiga operasi di mata kanan dan dua operasi di mata kiri untuk mengikis jaringan  bekas luka. Namun, ia masih tetap  belum bisa melihat, dan kondisi kedua matanya malah semakin memburuk. Dalam keputusasaan, dia melihat ke Singapura.

     Dr Leonard Ang, satu-satunya ophthalmologist di Singapura dan penerima penghargaan Singapore Clinician Investigator Award 2010 menemukan bahwa Lin memerlukan pembedahan mata kanan segera karena matanya sudah mulai mengalami pencairan dan perforasi. Karena matanya mengalami kerusakan parah, sebuah transplantasi kornea konvensional jika dilakukan pasti akan ditolak oleh tubuh dan gagal dalam waktu dua tahun operasi.

     Setelah konsultasi, Dr Ang menganalisis bahwa  pilihan terbaik untuk menyelamatkan mata Lin dan memulihkan penglihatannya dalam  jangka panjang adalah  merekonstruksi permukaan mata dan  mengganti kornea yang sakit  dengan transplantasi kornea buatan menggunakan Boston KPro. Pada tanggal 5 Januari 2011, ia adalah ahli bedah pertama di Asia Tenggara yang mampu melakukan operasi itu. Operasi selama empat jam tersebut mencakup tiga prosedur:

1.  Rekonstruksi permukaan okular  - Dr Ang merekonstruksi seluruh permukaan mata dengan menghapus semua bekas luka dan penyakit. Dia kemudian melakukan transplantasi membran amniotik atas permukaan untuk mengembalikan permukaan mata yang sehat.

2.  Transplantasi kornea artifisial -  Kornea yang terkena penyakit   dihapus dan diganti dengan kornea artificial yang dikenal sebagai  Boston KPro.

3.  Penghapusan kataraknya

     Seminggu setelah operasi, penglihatan mata kanan Lin pulih kembali dan dia bisa melihat untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun mengalami kebutaan. Dia dapat membuka mata kanannya secara penuh serta permukaan mata  terkena radang yang kian sedikit  dan permukaan  kornea  halus dan stabil.

     Hari-hari  ini, dua setengah bulan setelah operasi, mata kanan Lin sudah terasa  nyaman dan dia bisa melihat dengan baik. Dia bisa kembali ke kegiatan normal sehari-hari dan menjalani babak baru dalam kehidupannya.

   
                                                                       Tamat

     Tentang rekonstruksi permukaan mata:
     Pembedahan untuk mata ini rusak parah biasanya membutuhkan rekonstruksi permukaan ocular yang ekstensif melibatkan penghilangan jaringan bekas luka  dan penyakit, dan penggantian permukaan dengan jaringan sehat, seperti membran amniotik (yang diturunkan dari jaringan plasenta). Membran amniotik (yang diturunkan  dari jaringan plasenta) membantu untuk mempromosikan penyembuhan dan mengurangi peradangan dan bekas luka.

     Tentang transplantasi kornea buatan:
     Transplantasi kornea buatan adalah metode baru dan lebih baik untuk menggantikan kornea sakit untuk penyakit mata berat, karena metode ini mengatasi masalah penolakan pencangkokan yang terkait dengan transplantasi kornea konvensional. Boston Keratoprosthesis adalah implantasi kornea buatan terbaik di dunia.

     Keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi:
Mathew Thomas
Wakil Presiden
Public Relations & Komunikasi
Singapore Medical Group Limited
Email: vpprc@smg.sg
Mobile: +65 9068 7109

     Group Medical Singapore Limited (SMG):
     Pusat Transpalansi Kornea dan Mata (TECTC) dikelola oleh  SMG. Ini adalah organisasi perawatan kesehatan publik terdaftar yang tumbuh cepat kesehatan yang bertujuan  untuk berinovasi dan membangun visi menyediakan layanan kesehatan berbasis bukti melalui Pusat Keunggulan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dengan mutu terbaik  sesuai dengan standar klinis dan manajemen yang ketat. Grup memiliki sejumlah anak perusahaan dan mitra di Singapura dan luar negeri yang terus melakukan upaya pencapain prestasi gemilang dalam bidang penyediaan layanan kesehatan. Didirikan pada tahun 2005, SMG menerima sertifikasi ISO sertifikasi sistem manajemen mutu dari badan akreditasi Swiss dan Amerika pada tahun 2007. SMG juga tercatat sebagai  Katalis pada perdagangan saham di Bursa Efek Singapura pada tahun 2009.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan unduh  www.smg.sg dan www.tectc.sg

     Tentang SingaporeMedicine:
     Diluncurkan tahun 2003, SingaporeMedicine merupakan multi-lembaga yang terwujud dari kemitraan antara industri dengan pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat posisi Singapura sebagai hub jasa medis di Asia dan mempromosikan Singapura sebagai tujuan bagi perawatan pasien tingkat lanjut yang berkelas dunia.

Keterangan lebih lanjut, mohon kunjungi situs www.singaporemedicine.com.

    
   

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011