Sanaa (ANTARA News) - Puluhan ribu pemrotes anti-pemerintah di ibu kota Yaman Sanaa Rabu berikrar akan menyerbu Istana Presiden pada Jumat jika Presiden Ali Abdullah Saleh menolak mundur.
"Cukup Cukup!" teriak para pemrotes jalanan yang dipimpin pemuda marah, sambil melambaikan tangan mereka ke arah Istana Presiden, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
Orang banyak keluar dari tenda-tenda mereka di luar Universitas Sanaa dan berbaris di sepanjang jalan menuju Istana Kepresidenan untuk pertama kalinya dalam enam pekan, dengan tujuan mendesak Saleh segera meninggalkan istana.
"Kami akan terus beraksi sampai Saleh dan rezimnya yang korup pergi," kata seorang wanita demonstran bernama Sayyida Ahmed kepada Xinhua dalam unjukrasa itu. "Kami ingin dia tahu bahwa cukup adalah cukup!"
Para demonstran mengatakan mereka menolak negosiasi atau pembicaraan konsiliasi dengan Saleh setelah 52 pengunjukrasa tewas lapangan mereka berdemo pada 18 Maret.
Sumber-sumber dari partai yang berkuasa dan oposisi mengatakan, Saleh dan pemimpin oposisi melanjutkan pembicaraan untuk mencari penyelesaian akhir yang bermartabat bagi presiden.
Sebagian besar tuntutan Saleh adalah untuk menjamin kehidupan yang layak bagi keluarganya, dan jaminan bahwa tidak ada anggota keluarganya akan dituntut setelah dia mundur, yang dianggap sebagai masalah pelik oleh oposisi, terutama setelah ratusan ribu demonstran menyerukan agar menuntut Saleh dan keluarganya atas tuduhan "pembantaian".
Pihak penghimpun aksi protes kepada Xinhua mengatakan bahwa jika Saleh tidak turun pada Kamis, Jumat akan menjadi "Hari Pembebasan" pada saat satu juta pengunjuk rasa akan berbaris ke istana Saleh.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011