AsiaNet 44045

JAKARTA, Indonesia, 31 Maret 2011 (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) --

Brussels dan Washington Hendaknya Berpikir Dua kali Sebelum Bertindak

Karena Uni Eropa (UE) mempertimbangkan langkah perdagangan untuk membatasi impor kertas dari China, motif di balik upaya ini sekarang jelas - kampanye global terhadap industri kehutanan di Asia - yang berselubung retorika Hijau untuk menyelamatkan hutan - menopang produsen bubur kayu (pulp) dan kertas yang tak kompetitif di Eropa dan AS. Kampanye untuk meminta UE membatasi impor kertas dari China yang berdasarkan klaim lemah bahwa China mensubsidi industri pulp dan kertas, telah membawa UE ke ambang perang dagang dengan China. Beijing telah memperingatkan negara anggota UE China akan membalas dan membatasi ekspor bersubsidi jika Komisi Eropa menindak impor dari China, demikian Alan Oxley, seorang pakar perdagangan global, Ketua World Growth dan mantan Ketua GATT, pendahulu WTO, memperingatkan:

(Logo: http://photos.prnewswire.com/prnh/20081204/DC49733LOGO )

"Proteksionisme Hijau telah membawa UE ke ambang perang dagang dengan China. Industri kertas Eropa dalam kesulitan karena biaya terlalu tinggi dan proses produksi sudah tua. Seperti mitra-mitra yang tak kompetitif di AS dan Australia, mereka bekerjasama dengan kelompok lingkungan dan serikat pekerja dalam kampanye global, yang berpura-pura menyelamatkan lingkungan, namun dalam kenyataannya bertujuan meningkatkan hambatan perdagangan terhadap impor dari Asia dan Afrika.

"Tenaga kerja terorganisir di AS dan perusahaan kertas domestik menjalankan kampanye yang sama di AS, dengan mendesak Komisi Perdagangan Internasional menemukan produk kertas dari Indonesia dan China dibuang ke pasar AS. Lobi Hijau meminta Kongres membatasi impor kecuali penghijauan dan penggundulan hutan dihentikan.

"Aturan WTO mencegah paksaan dagang yang disukai oleh Kalangan Hijau, namun dalam kasus Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, mereka bekerja bersama-sama dengan WWF dan Greenpeace untuk beberapa tahun sekarang, untuk menyiasati aturan perdagangan WTO yang mengusulkan pengaturan bilateral khusus seperti FLEGT dan VPAs. Pengaturan ini menguntungkan industri kayu dan kertas domestik UE.

"LSM mengklaim penting untuk menghentikan impor produk kayu ilegal, namun bukti-buktinya menunjukkan beberapa produk kayu ilegal masuk ke Eropa dari Asia atau Afrika. Bahkan, baru-baru ini para aktivis pun harus mengakui terjadinya pembalakan liar di seluruh dunia menurun. Langkah-langkah ini sedikit melindungi keanekaragaman hayati; mereka hanya akan merugikan rakyat miskin.

"Tak seorang pun menang dalam perang dagang, tapi konsumen di negara-negara kaya dan rakyat miskin di negara-negara berkembang selalu mengalami yang tersulit."

Untuk berbicara dengan para pakar World Growth atau mengetahui lebih lanjut tentang upayanya, silakan email media@worldgrowth.org atau hubungi +1-866-467-7200.

World Growth adalah lembaga swadaya masyarakat nirlaba yang didirikan untuk memperluas penelitian, informasi, advokasi, dan sumber daya lain untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan standar hidup di negara-negara berkembang dan transisi. Di World Growth, kami menerima era globalisasi dan kekuatan perdagangan bebas untuk memberantas kemiskinan serta menciptakan lapangan kerja dan peluang. World Growth mendukung produksi minyak sawit dan penggunaan kehutanan sebagai sarana meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan menurunkan emisi gas rumah kaca. World Growth percaya budidaya kuat minyak sawit dan kehutanan memberikan sarana efektif pengelolaan lingkungan yang dapat berfungsi sebagai katalis untuk meningkatkan pembangunan sosial dan ekonomi. Untuk informasi lebih lanjut tentang World Growth, kunjungi http://www.worldgrowth.org.

SUMBER: World Growth

KONTAK:
World Growth
+1-866-467-7200

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011