Penguatan rupiah salah satunya dipicu indeks saham dalam negeri yang juga mencatat kenaikan searah dengan kenaikan indeks di sebagian besar bursa Asia
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Kamis pagi bergerak menguat 21 poin sehingga menembus level 8.600.
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi, menguat 21 poin menjadi Rp8.699 dibandingkan posisi terakhir sebelumnya diposisi Rp8.720.
Pengamat pasar uang Lana Soelistianingsih di Jakarta, Kamis mengatakan, perdagangan nilai tukar rupiah pagi ini menguat mengikuti penguatan mata uang Asia lainnya seperti yen.
"Penguatan rupiah salah satunya dipicu indeks saham dalam negeri yang juga mencatat kenaikan searah dengan kenaikan indeks di sebagian besar bursa Asia lainnya," kata dia.
Ia menambahkan, bursa global yang ditutup naik mengindikasikan sentiment positif termasuk mata uang dalam negeri.
Pengamat valas, Rully Nova menambahkan, penguatan rupiah cukup signifikan disebabkan minimnya sentimen positif data AS, seperti tingkat konsumsi yang menurun serta indikasi tingkat inflasi yang akan naik di AS.
"Minimnya sentimen positif disana memicu melemahnya dolar AS terhadap mata uang rupiah hari ini," kata dia.
Ia mengatakan, dengan menguatnya rupiah maka diekspektasikan inflasi Maret 2011 akan terjaga yang segera akan dirilis, sekaligus membuat harga bahan pokok yang akhir-akhir ini meningkat akan stabil.
Ia menambahkan, pelaku pasar menunggu pengumuman inflasi bulan ini, diharapkan sesuai dengan ekspektasi yang diproyeksikan rendah dibanding bulan sebelumnya.
"Pemerintah berusaha untuk meningkatkan rupiah untuk menjaga inflasi dari impor agar dapat lebih dikendalikan. Momentum penguatan rupiah saat ini juga mendukung karena posisi dolar AS tengah mengalami tekanan terhadap mata uang dunia lainnya," katanya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011