Tidak, itu sepenuhnya upaya ISIJakarta (ANTARA News) - Badan intelijen Pakistan, the Inter-Service Intelligence (ISI), menyatakan telah menangkap Umar Patek, anggota Jemaah Islamiyah, yang diyakini terlibat dalam pemboman 2002 di Bali, Indonesia yang menewaskan 202 orang.
"Kami menangkap dia bebeapa hari yang lalu dan sekarang dalam proses protokoler, Kementerian Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, dan departemen terkait lainnya akan memastikan dia dibawa kembali ke Indonesia," kata ISI kepada satu media lokal, The News, Kamis.
Patek, keturunan Jawa-Arab berusia 40 tahun, sekarang sedang diinterogasi oleh ISI dan akan diserahkan ke Indonesia apabila interogasi yang sangat penting ini dinyatakan selesai.
Ketika ditanya apakah penangkapan Patek merupakan upaya bersama beberapa organisasi inteligen, petugas ISI menjabab, "Tidak, itu sepenuhnya upaya ISI."
Petugas itu mengatakan bahwa pada saat ini ia belum bisa mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai apa yang telah dan sedang dilakukan Patek di Pakistan, dan belum diketahui kemungkinan organisasi jaringan Patek melakukan aktivitas terorisme di negara itu.
Namun, petugas ISI memperkirakan bahwa kemunculan Patek di Pakistan karena ia pikir negara itu merupakan tempat persembunyian yang aman. Tidak ada rincian dari mana Patek masuk dan dimana tepatnya ia ditangkap.
Ketika berbicara mengenai sebuah capaian positif setelah kabar negatif mengenai ISI terkait lolosnya Raymond Davis, petugas itu mengatakan,"Jangan khawatir, Anda akan segera mendengar berita yang lebih baik dari prestasi ISI."
The News juga mengaku telah menghubungi juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia dan pihak Indonesia mengaku belum menerima informasi apa pun dari ISI seputar penangkapan Umar Patek.
Namun, perwira tinggi di ISI mengatakan sudah memberitahukan hal itu kepada rekan timpalannya di Indonesia.
Duta Besar AS di Pakistan Alberto Rodriguez beberapa kali dihubungi The News mengenai penangkapan Umar Patek, namun ia tidak menanggapi.
Rincian mengenai apa yang dilakukan Patek di Pakistan masih "keruh" dan menimbulkan pertanyataan apakah keberadaannya untuk merencanakan sebuah serangan bersama pemimpin operasi tertinggi al-Qaeda dalam peringatan ke-10 tahun serangan 11 September 2001 di AS.
Patek adalah orang yang sangat dikenal oleh badan-badan intelijen di seluruh dunia karena sepak terjangnya. Dia diyakini sebagai wakil komandan lapangan dari kelompoknya dalam pemboman klub malam di Bali yang menewaskan 202 orang, sebagian besar orang asing.
Patek dilaporkan sebagai salah seorang diantaranya beberapa orang Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang bepergian ke Afghanistan dan Pakistan pada 1980-1990 untuk pelatihan militer.
Ketika kembali ke Asia Tenggara, mereka membentuk Jemaah Islamiyah, bertanggungjawab atas serangkaian pemboman bunuh diri yang menargetkan klub malam, restoran, hotel, dan kedutaan besar Barat di Indonesia.
Patek melarikan diri ke Filipina selatan setelah bom Bali, mencari perlindungan dan menjalani latihan bersama pemberontak Moro yang belakangan diketahui sebagai kelompok terkait-al-Qaeda, Abu Sayyaf.
(S026/B010)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011