Jakarta (ANTARA News) - Badan Intelijen Negara (BIN) akan segera memberangkatkan orangnya ke Pakistan untuk membantu Polri memastikan informasi mengenai penangkapan tersangka peledakan bom Bali I, Umar Patek, oleh aparat keamanan negara itu.
"Saya pastikan BIN saat ini akan memastikan itu ke sana, kepolisian juga," kata Menteri Koordinator bidang Polilik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sebelum menghadiri pertemuan informal dengan sejumlah panglima angkatan bersenjata se-ASEAN di Istana Merdeka di Jakarta, Kamis pagi.
Djoko menegaskan, intelijen akan membantu polisi dalam segala hal, terutama untuk memastikan bahwa yang ditangkap di Pakistan adalah Umar Patek atau bukan.
Dia tidak menjelaskan secara rinci mekanisme untuk memastikan kebenaran kabar penangkapan itu. Namun, ketika ditanya apakah salah satu mekanismenya adalah mengecek ciri-ciri fisik orang yang ditangkap, Djoko mengatakan, "Ya semuannya lah".
Sampai saat ini, katanya, tim belum bisa memastikan apakah Umar Patek benar-benar ditangkap. Djoko menegaskan, intelijen akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengumpulkan informasi yang paling akurat.
Ketika ditanya tentang kerja sama intelijen Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat yang juga memburu Umar Patek, Djoko mengatakan "Kerja sama informasi intelijen itu dengan siapa saja, dan itu salah satu bentuk implentasi kerjasama".
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo yang ditemui secara terpisah mengaku belum mendapat kepastian tentang penangkapan Umar Patek.
"Kita belum ada hasil yang pasti bahwa yang bersangkutan adalah Umar Patek," kata Timur yang juga hadir dalam pertemuan di Istana Merdeka itu.
Dia menolak menjelaskan secara rinci tentang hasil dan mekanisme kerja tim terpadu yang dikirimkan ke Pakistan untuk mengecek kebenaran penangkapan buron kasus terorisme itu.
Kepolisian RI telah mengirimkan tim ke Pakistan untuk mengecek informasi terkait tertangkapnya Umar Patek, yang juga dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab atas kasus bom Bali pada 2002.
Tim dari Divisi Hubungan Internasional yang dikirim itu juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Luar Negeri.
Umar Patek adalah buron teroris yang paling dicari di Indonesia terkait kasus pengeboman di Bali.
Patek yang keturunan Jawa-Arab itu diduga sebagai dedengkot jaringan Al-Qaeda di Indonesia. Dia juga menjadi target operasi pemerintah Amerika Serikat untuk kasus terorisme.
(F008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011