Kota Bogor (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono meresmikan pemberian penggunaan tiga alat kesehatan kepada RSUD Kota Bogor berupa MRI 3 Tesla, CT Scan 128 slice dan ESWL di RSUD Kota Bogor.
Peresmian juga dihadiri Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru'yat dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, Sabtu.
Dante menyatakan inovasi Pemerintah Kota Bogor di RSUD Kota Bogor merupakan inovasi yang patut diapresiasi karena mengembangkan sistem kesehatan di daerah menjadi optimal dan mumpuni.
Baca juga: Wakil Menkes dukung inovasi RSUD Kota Bogor
Baca juga: RSUD Ciawi buka layanan Bogor Pain Center
Harga ketiga alat tersebut pun cukup mahal dan harus dikerjakan dengan tenaga terampil guna mendukung sistem kesehatan di Kota Bogor.
Selain tiga alat kesehatan tersebut, RSUD Kota Bogor juga menerima bantuan berupa satu unit ambulans dalam rangka HUT ke-44 Pasar Modal dari BEI, KPEI dan KSEI yg diserahkan Ketua Panitia HUT Ke-44 Pasar Modal Indonesia, Syafruddin didamping Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Hoesen kepada Wali Kota Bogor kepada Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir.
"Saya dengar tadi RSUD Kota Bogor adalah rumah sakit rujukan, jadi bisa dari rumah sakit lainnya merujuk ke RSUD ini," katanya saat memberikan sambutan di RSUD Kota Bogor, Jalan DR Semeru, Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Wamenkes menjelaskan angka kematian di Indonesia yang disebabkan Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti jantung, kardiovaskular, stroke dan kanker cukup tinggi.
Keberadaan alat kesehatan yang baru diresmikan itu pun diharapkan mampu mendeteksi keempat penyakit tersebut.
“Semoga diikuti daerah-daerah lainnya yang melakukan stratifikasi, identifikasi kebutuhan dan pengembangan yang lebih optimal, sehingga RSUD Kota Bogor menjadi salah satu rumah sakit rujukan paling tinggi di daerah,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan banyak sekali tantangan yang dihadapi RSUD Kota Bogor dan tantangan terbesar adalah perencanaan yang matang, terintegrasi dan semuanya selaras.
Pelayanan kesehatan yang perlu diberikan bukan hanya menambah kapasitas, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kemudian naik kelas.
Ia berharap ada lompatan-lompatan yang dilakukan dengan cara kolaborasi. “Sudah pasti apa yang diresmikan ini, bukan yang terakhir dan pasti ke depan banyak rencana-rencana yang lainnya,” kata Bima Arya.*
Baca juga: Pemkot Bogor apresiasi Perumda Pasar Pakuan dan RSUD lulus audit
Baca juga: PT Pupuk Kujang bantu oksigen untuk RSUD Kota Bogor
Pewarta: Linna Susanti
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021