keamanan dari pembangkit yang sudah ada juga terus dipertanyakan,
Jakarta (ANTARA News) - LSM lingkungan internasional, Greenpeace, menyebutkan, sekitar 95 persen suplai dari energi global dapat berasal dari sumber energi terbarukan pada tahun 2050 mendatang.
Siaran pers Greenpeace yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan, Greenpeace bersama European Renewable Energy Council telah menyusun skenario energi yang akan memenuhi 95 persen suplai energi dunia dari energi terbarukan pada 2050.
Menurut Greenpeace, energi terbarukan memiliki beragam keunggulan seperti menyediakan lebih banyak lapangan kerja, distribusi sumber listrik yang makin merata bagi seluruh lapisan masyarakat, serta bebas dari pengaruh variasi harga minyak.
Dalam skenario itu, program efisiensi energi ambisius ditambah pembangunan dan penggunaan energi terbarukan secara massal berjalan pararel, sehingga pada 2050 sistem energi global akan ditopang oleh energi terbarukan hingga 95 persen.
Selain itu, penyediaan energi juga dinilai akan mengimplementasikan sistem desentralisasi dan mengandalkan sumber terbarukan seperti angin, sinar surya dan geothermal.
Terkait dengan krisis reaktor nuklir Fukushima di Jepang, Greenpeace menyerukan pemerintah Jepang untuk memperluas zona evakuasi guna melindungi wanita hamil dan anak-anak.
Peneliti Greenpeace yang memonitor situasi di lapangan juga menemukan bahwa level radiasi mencapai 10 microsieverts per jam di Desa Iitate yang terletak 40 kilometer di barat laut dari pembangkit listrik Fukushima/Daiichi, dan 20 km dari zona evakuasi.
Level radiasi tersebut sudah cukup tinggi untuk segera dievakuasi. Saat ini, zona evakuasi adalah 20 km sekitar Fukushima, sementara masyarakat yang berada antara 20 km hingga 30 km disarankan untuk tetap tinggal di dalam ruangan.
"Akibat dari krisis Fukushima telah dimengerti oleh dunia, dimana rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir baru telah ditentang di mana-mana. Selain itu, keamanan dari pembangkit yang sudah ada juga terus dipertanyakan," kata Jurukampanye Energi Greenpeace Asia Tenggara, Arif Fiyanto.
Menurut dia, kini adalah saatnya langkah tepat bagi Indonesia dan pemerintah lain di seluruh dunia untuk berinvestasi besar-besaran pada efisiensi energi serta pemanfaatan sumber energi terbarukan.
(M040/E001)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011