Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Rabu mengatakan, bank-bank `bailout` (penerima dana talangan pemerintah) telah mendapatkan keuntungan, 30 bulan setelah kementerian keuangan (Treasury) memberikan komitmen ratusan miliar dolar untuk menyelamatkan institusi keuangan karena ekonomi jatuh ke dalam krisis.
Setelah mendapat kritik abadi yang mendalam atas penggunaan dana pembayar pajak untuk menyelamatkan bank-bank yang kandas oleh eksekutif miliarder, departemen keuangan mengatakan pembayaran bank ke Troubled Asset Relief Program telah mencapai 251 miliar dolar, dibandingkan dengan pengeluaran sebesar 245 miliar dolar, demikian AFP melaporkan.
"Sementara tujuan utama kami dengan TARP adalah mematahkan bagian belakang krisis keuangan dan mengamankan pekerjaan warga Amerika, kenyataan bahwainvestasi kita di bank juga telah memberikan keuntungan yang signifikan bagi pembayar pajak adalah perkembangan yang menggembirakan," kata Menteri Keuangan Tim Geithner.
"Hari ini merupakan tonggak penting dalam upaya kita untuk memulihkan dolar pembayar pajak karena kami terus menurunkan TARP," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu terjadi setelah tiga bank membayar kembali 7,38 miliar dolar dana yang disediakan oleh program di puncak krisis, bersama-sama dengan 25,9 juta dolar dividen.
Geithner memprediksi 20 miliar dolar lainnya pada keuntungan dari program mendukung bank tersebut.
TARP diprakarsai oleh pemerintahan mantan presiden George W. Bush pada akhir 2008 karena sektor keuangan AS menghadapi krisis.
Tujuannya adalah "untuk membantu menghentikan kepanikan keuangan dan mencegah Depresi Besar kedua," kata kementerian keuangan Rabu.
Tapi langkah itu memicu perdebatan nasional yang terus bergema atas apakah dana publik harus digunakan untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan swasta, bahkan salah satu kegagalan yang besar dapat merusak seluruh sistem.
Awalnya didanai dengan 700 miliar dolar, program dieksekusi sekitar setengah dari ukuran itu. Selain untuk penyelamatan bank, 40 miliar dolar digunakan untuk menopang perusahaan asuransi AIG, 21 miliar dolar untuk produsen mobil yang gagal, dan 40 miliar dolar lainnya digunakan untuk membeli saham di Bank of America dan Citigroup.
TARP tidak termasuk penyelamatan pemerintah untuk raksasa mortgage (pemberi KPR) semi-pemerintah Fannie Mae dan Freddie Mac, yang diperkirakan dapat merugikan pemerintah dan pembayar pajak 73 miliar dolar, menurut data kementerian keuangan.
Bailout AIG juga dapat memenangkan sebuah kerugian sebesar 28,1 miliar dolar, katanya. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011