Banda Aceh (ANTARA) News - Delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dilanda banjir dan ribuan warga terpaksa meninggalkan rumahnya, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Barat, T Ahmad Dadek di Meulaboh, Rabu malam.
"Para relawan masih mengevakuasi penduduk yang terkena banjir akibat hujan deras dalam sepekan ini dan meluapnya sejumlah sungai di Aceh Barat," kata T Ahmad Dadek.
Melalui telepon selulernya yang dihubungi ANTARA dari Banda Aceh, ia menyebutkan bahwa banjir tersebut merendam sedikitnya 92 desa. "Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dan terluka akibat bencana alam itu," katanya.
Delapan kecamatan yang terkena banjir terburuk sepanjang 2011 di Aceh Barat, sekitar 250 kilometer arah barat Kota Banda Aceh itu antara lain Johan Pahlawan, Meureubo, Kaway XVI, Woyla Barat, Wolya Timur, Pantee Cermen, dan Panton Rheue.
Ia menyebutkan, sekitar 5.447 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 20.642 jiwa penduduk terkena dampak banjir di 92 desa di kabupaten berjuluk bumi "Teuku Umar" itu.
Ribuan warga yang mengungsi akibat banjir itu masing-masing menempati masjid, rumah sekolah dan tenda-tenda darurat yang telah disiapkan pemerintah setempat.
Para relawan, seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat, Meulaboh Rescue, dan SAR terus melakukan pemantauan dan upaya evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir, kata Teuku Ahmad Dadek.
Sejumlah lokasi aman dari banjir juga telah dibuka dapur umum untuk memberikan pelayanan logistik kepada masyarakat yang terkena dampak banjir itu, tambah dia.
Saat ini, cuaca di Aceh Barat umumnya mulai membaik namun diperkirakan hujan masih mengguyur wilayah pegunungan atau hulu sejumlah sungai di daerah tersebut.
Teuku Ahmad Dadek menjelaskan, ketinggian air akibat banjir luapan itu bervariasi antara 50 centimeter hingga tiga meter di beberapa lokasi. (A042/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011