Kota Bogor (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Herbowono mendukung secara penuh berbagai inovasi dan pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi rumah sakit rujukan regional dan rumah sakit pendidikan, bahkan untuk riset.
"Ini menjadi milestone, tonggak sejarah pada hari ini," katanya saat meresmikan fasilitas alat kesehatan MRI 3 Tesla, CT-Scan 128 Slice, dan ESWL di RSUD Kota Bogor, Sabtu.
Hadir pada peresmian itu, antara lain Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Direktur RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir, Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru'yat, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi.
Baca juga: Wacana Menkes pangkas mekanisme izin obat dipertanyakan Komisi IX DPR
Wakil Menkes menyebutkan bahwa angka kematian tertinggi di Indonesia adalah karena empat penyakit tidak langsung atau tidak menular, yakni penyakit jantung, kardiovaskular, stroke, dan kanker.
Empat penyakit tersebut dapat dideteksi secara baik dengan tiga alat kesehatan itu.
MRI (Magnetic Resonance Imaging) 3 Tesla merupakan alat kesehatan dengan teknik pemindaian radiologi yang menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh, tulang, atau jaringan lunak tubuh, termasuk sistem saraf, sehingga mampu mendiagnosis penyakit atau luka.
CT (Cimouterized Tomography) Scan 128 Slice adalah alat kesehatan dengan teknik pencitraan medis untuk pemeriksaan jantung, angiografi (pemeriksaan pembuluh darah), otak (evaluasi stroke infark, stroke perdarahan, infeksi, tumor, cedera kepala), rongga dada (paru-paru, tumor, infeksi, kelainan pada mediastinum, gangguan pembuluh darah besar), rongga perut (kelainan pada hati, saluran empedu, ginjal, limpa, pankreas, usus, dan pemeriksaan pembuluh darah), THT (sinus paranasal, evaluasi telinga dalam), dan orthopedi (tumor tulang, infeksi, trauma).
Sementara ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah alat kesehatan untuk memecahkan batu ginjal di saluran kemih yang dilakukan dari luar tubuh, sehingga mengatasi berbagai penyakit terkait urologi.
"Dengan adanya alat kesehatan tersebut, RSUD harus siap melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan alat tersebut," katanya.
Baca juga: Legislator minta Menkes evaluasi RS pemerintah
Baca juga: Kemenkes sedang susun sosialisasi JKN sesuai sasaran
Dante mengingatkan alat kesehatan yang merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan, Pemprov Jawa Barat, dan Pemerintah Kota Bogor tersebut, bukan alat sederhana, cukup mahal, dan harus dioperasikan oleh tenaga kesehatan yang terampil.
Sebagai rumah sakit rujukan regional, RSUD Kota Bogor tidak hanya melayani masyarakat setempat, melainkan juga dari berbagai kabupaten/kota di sekitarnya.
"Ini mengampu dan jadi rujukan bagi rumah-rumah sakit di bawahnya," kata Dante.
Sementara untuk menjadi rumah sakit pendidikan dan rumah sakit riset, kata Wakil Menkes, RSUD Kota Bogor harus mengelola manajemen rumah sakit bukan sebagai urusan biasa (buiness as usual), melainkan harus tidak biasa (business as unusual) yang membutuhkan kewirausahaan (entrepreneurship) yang andal, termasuk dalam mengelola manajemen pembiayaan yang bagus.
Selain itu, juga bagaimana meningkatkan kapasitas (upgrade) dengan baik dari waktu ke waktu. "Mudah-mudahan semua berjalan lancar," katanya.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021