Moskwa (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Oposisi Libya pada Rabu meluncurkan saluran televisi satelit milik mereka, Ahrar TV, dengan bantuan pemerintah Qatar guna mengimbangi pemberitaan dari media milik pemerintah.
Rakyat Libya sebelumnya hanya menerima informasi dari media yang dikendalikan pemerintah Muammar Gaddafi serta sejumlah saluran televisi satelit asing, yang diacak sinyalnya oleh pemerintah Tripoli pada beberapa pekan lalu.
Saluran televisi baru itu akan mengudara pada pukul 19.30 waktu setempat (Kamis pukul 00.30 WIB) dengan menggunakan satelit Atlantic Bird milik Prancis.
Jurnal "Foreign Policy" asal Amerika Serikat mengatakan pemerintah Qatar menyediakan peralatan teknis dari saluran televisi budaya mereka "Al-Rayyan" kepada sekelompok wartawan asal Libya pimpinan Mahmud Shammam, yang tiba di ibu kota Qatar, Doha.
Oposisi Libya telah meluncurkan Radio Bebas Libya dan Radio Bebas Tobruk melalui pita lebar (bandwith) tingkat menengah.
Libya terus dihadapkan pada benturan antara oposisi dan pemerintahan Gaddafi, yang telah berkuasa 42 tahun, sejak pertengahan Februari lalu.
Sesudah oposisi mengangkat senjata, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa meloloskan resolusi untuk melindungi keselamatan warga serta memberlakukan wilayah larangan terbang terhadap Libya sejak 19 Maret.
Pada Minggu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mulai mengambil alih kendali operasi militer dari sejumlah negara Barat.
(Uu.KR-PPT/B002)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
1. kalau mundur dan Gaddafi menang maka negara mereka akan krisis minyak karna negara anggoatanya merupakan konsumen minyak terbesar, kalau Gaddafi bisa bertahan selam 3 bulan aja dan (negara-negara timteng masih tetap kacau) maka eropa, USA akan terkena dampak yg tidak sedikit karna itu mereka harus kerja keras agar Gaddafi dapat diturunkan agar dapat menguasai negara yang termasuk penghasil minyak 5 besar dunia tersebut
2.... nanti dilanjutkan wkwkwkkwkwk