Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Central Asia (BCA) membukukan laba bersih Rp8,5 triliun selama 2010 atau naik 24,6 persen dibanding tahun sebelumnya Rp6,8 triliun.

"BCA berhasil memanfaatkan kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung dengan posisi neraca yang sehat," kata Direktur Utama BCA DE Setijoso di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, keunggulan di bidang perbankan transaksional memungkinkan BCA untuk terus meningkatkan volume transaksi dan melakukan ekspansi kredit.

"Dengan pencapaian itu, return on assets (ROA) tercatat sebesar 3,5 persen dan return on equity mencapai 33,3 persen," katanya.

Aktivitas penyaluran kredit meningkat di seluruh segmen didukung tingkat suku bunga rendah dan tingginya permintaan kredit dari nasabah.

Secara keseluruhan, portofolio kredit tumbuh 24,2 persen menjadi Rp153,9 triliun di tahun 2010. Dilihat dari komposisi, kredit konsumer tumbuh 31,9 persen menjadi Rp36,5 triliun di 2010 ditopang oleh KPR dan kredit kendaraan bermotor.

KPR naik 39,2 persen menjadi Rp18,3 triliun sedangkan kredit kendaraan bermotor naik 29,1 persen menjadi Rp12,5 triliun.

Selain itu posisi saldo kartu kredit meningkat 15,9 persen menjadi Rp4,8 triliun pada akhir 2010.

Penyaluran kredit ke UKM dan komersil tumbuh 27,0 persen menjadi Rp61,2 triliun, sedangkan kredit kepada nasabah korporasi meningkat 17,9 persen menjadi Rp56,3 triliun di 2010.

Rasio NPL mencapai 0,6 persen dengan cadangan terhadap kredit bermasalah mencapai 394,5 persen. Posisi rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 13,5 persen.

Dana pihak ketiga tumbuh 13,2 persen menjadi Rp277,5 triliun pada Desember 2010. Dana giro mencapai Rp64 triliun pada Desember 2010, naik 23,9 persen dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya, sedangkan tabungan tumbuh 13,6 persen menjadi Rp145,6 triliun.

Selain itu, deposito meningkat 4,0 persen menjadi Rp68 triliun pada 2010. Pada Desember 2010, dana giro dan tabungan memberi kontribusi 75,5 persen terhadap total dana pihak ketiga.

BCA juga memperluas jaringan perbankan elektronik dan point of sales dengan menambah 27 cabang, 848 ATM, dan 18.379 electronic debit card.

Sementara itu nilai transaksi melalui internet banking meningkat 40,7 persen menjadi Rp1.907,7 triliun, sedangkan transaksi melalui mobile banking meningkat 38,5 persen menjadi Rp187,4 triliun.

(A039/S019/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011