Terdapat 64 juta pelaku UMKM di Indonesia yang diperkirakan berkontribusi terhadap lebih dari 60 persen PDB negara dan mempekerjakan 97 persen populasi negara
Jakarta (ANTARA) - Bukalapak meluncurkan BukuMitra, sebuah aplikasi tersendiri dari fitur SaaS (Software as a Service) yang selama ini menjadi bagian dari aplikasi Mitra Bukalapak, untuk membantu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki sistem pembukuan dan pencatatan utang.
President PT Bukalapak.com Tbk Teddy Oetomo mengatakan aplikasi Mitra Bukalapak telah membantu 8,7 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya dari warung atau toko yang hanya menjual barang kebutuhan sehari-hari menjadi tempat orang-orang bisa membeli voucher game, melakukan pengiriman uang, pembayaran tagihan, bahkan menjadi agen pengiriman barang.
"Namun demikian, seringkali bisnis yang bertumbuh ini masih dikelola dengan metode pembukuan yang tradisional dengan buku tulis atau secarik kertas. Metode ini tentunya memiliki risiko seperti kertas yang hilang, tak sengaja terbuang atau kotor karena ketumpahan sesuatu. Dengan semua catatan utang yang terdapat di kertas tersebut, para pelaku bisnis ini berpotensi kehilangan pendapatannya," ujar Teddy dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Hal itulah yang kemudian mendasari lahirnya fitur SaaS di Mitra Bukalapak. Fitur tersebut telah digunakan oleh lebih dari 300.000 pengguna untuk melakukan pembukuan dan pencatatan hutang secara aman.
Berangkat dari kesuksesan fitur itu, Mitra Bukalapak meluncurkan aplikasi BukuMitra sehingga lebih banyak lagi pelaku usaha berskala kecil yang bisa mengelola bisnisnya dengan lebih efektif dan efisien. Semua catatan pembukuan pengguna BukuMitra juga akan tersimpan di Cloud sehingga mengurangi risiko kehilangan data jika pengguna mengalami kerusakan atau kehilangan ponsel.
Sementara itu, Komisaris Bukalapak Bambang Brodjonegoro menyampaikan aplikasi semacam BukuMitra dapat berkontribusi terhadap salah satu pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) yang dicanangkan oleh PBB, yaitu peningkatan penyediaan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi serta pengurangan ketidaksetaraan.
"Terdapat 64 juta pelaku UMKM di Indonesia yang diperkirakan berkontribusi terhadap lebih dari 60 persen PDB negara dan mempekerjakan 97 persen populasi negara. Dengan aplikasi BukuMitra, maka akan memberikan peluang kepada para pelaku UMKM untuk bisa terus tumbuh dan sejajar dengan pelaku bisnis retail modern dari segi pembukuan. Ini tentunya akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Bambang.
Lebih lanjut, BukuMitra juga membantu terciptanya praktek bisnis yang lebih ramah lingkungan di kalangan UMKM karena berkurangnya pemakaian kertas untuk pencatatan keuangan.
Baca juga: Kemenkop UKM dan Bukalapak buat program pemulihan ekonomi nasional
Baca juga: Mitra Bukalapak optimis capai 10 juta mitra pada akhir tahun
Baca juga: CEO Bukalapak: Kami akan fokus di luar lima kota besar di Indonesia
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021