terutama pada bulan-bulan dimana akan memasuki masa puncak musim hujan yaitu bulan Desember 2021 dan Januari 2022
Makassar (ANTARA) - Kantor Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengimbau masyarakat mewaspadai peningkatan curah hujan sebagai efek fenomena La Nina di wilayah Indonesia termasuk Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
"Yang perlu diwaspadai adalah potensi peningkatan curah hujan pada musim hujan, terutama pada bulan-bulan dimana akan memasuki masa puncak musim hujan yaitu bulan Desember 2021 dan Januari 2022," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Esti Kristantri di Makassar, Jumat.
Ia menjelaskan La Nina umumnya akan berdampak pada meningkatnya curah hujan dan berisiko meningkatkan peluang bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, pohon tumbang dan lainnya.
Baca juga: BMKG prediksi awal musim hujan di Sulsel Oktober
Selain itu, fenomena La Nina adalah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Fenomena itu terjadi ketika Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah suhu normal.
Hal ini menyebabkan massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat. Karena massa air hangat berpindah tempat, maka air yang lebih dingin di bawah laut Pasifik akan naik ke permukaan untuk mengganti massa air hangat yang berpindah tadi.
"Ini disebut upwelling dan membuat suhu muka laut turun. Kondisi ini akan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, serta membuat musim hujan terjadi lebih lama," ucapnya menjelaskan.
Baca juga: Gempa bumi magnitudo 5,0 guncang Luwu Timur Sulsel
Sehingga, La Nina menjadi salah satu faktor yang menyebabkan musim hujan di Indonesia terjadi selain angin muson.
Pasokan aliran massa udara dari Samudera Pasifik menuju ke wilayah Kepulauan Indonesia, dan mengakibatkan terjadinya penambahan atau peningkatan curah hujan.
Karena itu akan meningkatkan pembentukan awan-awan hujan dengan tambahan massa udara basah. Di mana akhirnya hal ini akan meningkatkan potensi intensitas curah hujan.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan lebat disertai petir di NTT sepekan ke depan
"BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada akan perubahan cuaca. Masyarakat disarankan memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini," tambahnya.
BMKG juga membuka layanan informasi cuaca dan iklim 24 jam melalui https://www.bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG;, call center BMKG (196) aplikasi Info BMKG, atau dapat langsung menghubungi Kantor BMKG terdekat.
Baca juga: Hujan dominasi wilayah Sumatera, Kalimantan dan Jawa
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021