Pemerintah Korea Selatan memiliki program pembangunan berbasiskan `green growth project`.
Jakarta (ANTARA News)- Pemerintah Korea Selatan meminta dukungan Indonesia untuk menjadi ketua konferensi PBB tentang perubahan iklim sekaligus menjadi Presiden COP 18 yang akan berlangsung pada 2012.
"Korea Selatan mengharapkan Indonesia memberikan dukungan untuk bisa menjadi Presiden COP 18 dalam penyelenggaraan UNFCC 2012 mendatang," kata Staf khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan pers di kantor Presiden Jakarta, Rabu, usai mendampingi Presiden Yudhoyono bertemu utusan khusus Presiden Korsel untuk bidang perubahan iklim DR. Han Seung Soo.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut, Han Seung Soo didampingi sejumlah pejabat kedutaan besar Korsel di Jakarta.
Ia menjelaskan pada Presiden Yudhoyono mengenai komitmen pemerintah Korea Selatan mengenai pembangunan berwawasan lingkungan serta langkah-langkah negara tersebut di bidang lingkungan.
"Pemerintah Korea Selatan memiliki program pembangunan berbasiskan `green growth project`. Selain itu juga memiliki kerjasama di bidang lingkungan dengan Pemprov kalimantan Timur," kata Faizasyah.
Ditambahkannya, kerjasama pemerintah Korsel dengan Pemprov Kaltim antara lain pelatihan kesiapan pemda dan masyarakat di kawasan itu dalam mekanisme Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD).
Pemerintah Indonesia memandang Korsel sebagai sebuah negara yang berhasil dalam upaya melestarikan lingkungan termasuk usaha-usaha menghijaukan negara tersebut.
Mengenai pencalonan Korsel untuk menjadi ketua UNFCC pada COP 18 mendatang, Faizasyah mengatakan, selain Korsel memang ada Qatar yang juga memiliki keinginan yang sama.
"Sejak 2006 Indonesia telah diminta menjadi mediasi pencalonan Korsel dan Qatar, keduanya mencalonkan untuk UNFCC pada 2012. Upaya mediasi yang dilakukan belum mencapai titik terang," katanya.
Faizasyah menekankan Indonesia belum pernah menyampaikan dukungan terhadap salah satu pihak. Sementara terkait pertemuan dengan utusan khusus Presiden Korsel, Faizasyah mengatakan Presiden dan pemerintah Indonesia menanggapi positif paparan dari pihak Korea Selatan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Presiden tersebut, Presiden Yudhoyono didampingi Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhut Zulkifli Hassan, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dan sejumlah pejabat terkait.
Sementara Han Seung Soo didampingi oleh diplomat Korsel Kim Young Sun, Duta Besar Korsel bidang perubahan iklim Son Seung Hwan, Charge d`affairs kedubes Korsel di Jakarta Lee Hee Sup, konsul ekonomi kedubes Korsel di Jakarta Kwon Ki Chang dan Deputi Direktur Kementerian Luar Negeri Korsel Bak Ggochnim.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011