sepekan ini saja sudah dua kali terjadi bencana banjirBaturaja (ANTARA) - Ratusan rumah warga di Desa Kepayang, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan diterjang banjir akibat luapan Sungai Ogan yang terjadi pada Jumat (12/11) pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa di Baturaja, Jumat mengatakan, intensitas curah hujan tinggi yang terjadi kemarin malam hingga pagi tadi menyebabkan Sungai Ogan meluap hingga menimbulkan bencana banjir.
Dalam musibah bencana alam tersebut tercatat sebanyak 120 rumah warga di Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan diterjang banjir.
Air dengan ketinggian mencapai satu meter masuk ke permukiman penduduk hingga ratusan warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang aman guna mengantisipasi korban jiwa.
"Untuk korban jiwa tidak ada. Namun lebih dari 100 kepala keluarga dievakuasi mulai dari lansia hingga anak-anak," katanya.
Baca juga: Dua desa di Kabupaten OKU Sumsel dilanda banjir
Baca juga: 632 rumah warga di OKU Sumsel diterjang banjir
Dalam proses evakuasi pihaknya mengerahkan puluhan personel menggunakan perahu karet dan peralatan lengkap lainnya untuk diangkut ke dataran tinggi.
"Petugas kami dibantu relawan menjemput warga yang terjebak banjir untuk diangkut ke tempat pengungsian," jelasnya.
Menurut dia, sebelumnya banjir juga melanda di dua desa di Kecamatan Lubuk Batang meliputi Desa Gunung Meraksa dan Desa Bandar Agung yang terjadi pada Rabu (10/11) malam.
Dalam musibah tersebut tercatat sebanyak 250 rumah warga di Desa Gunung Meraksa dan 40 rumah di Bandar Agung diterjang banjir dengan ketinggian air antara 1-1,5 meter.
"Selama sepekan ini saja sudah dua kali terjadi bencana banjir. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Oleh sebab itu, Amzar meminta agar masyarakat OKU khususnya yang dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi bencana susulan karena diprediksi curah hujan tinggi masih terjadi selama beberapa hari ke depan.
BPBD OKU juga telah mendirikan posko penanggulangan bencana di Kecamatan Lubuk Batang dan Peninjauan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Pascabencana alam personel kami juga dikerahkan untuk melakukan patroli di titik rawan banjir di dua kecamatan tersebut," ujarnya.
Baca juga: BMKG prediksi 12 daerah berpotensi alami banjir bandang kategori siaga
Dalam proses evakuasi pihaknya mengerahkan puluhan personel menggunakan perahu karet dan peralatan lengkap lainnya untuk diangkut ke dataran tinggi.
"Petugas kami dibantu relawan menjemput warga yang terjebak banjir untuk diangkut ke tempat pengungsian," jelasnya.
Menurut dia, sebelumnya banjir juga melanda di dua desa di Kecamatan Lubuk Batang meliputi Desa Gunung Meraksa dan Desa Bandar Agung yang terjadi pada Rabu (10/11) malam.
Dalam musibah tersebut tercatat sebanyak 250 rumah warga di Desa Gunung Meraksa dan 40 rumah di Bandar Agung diterjang banjir dengan ketinggian air antara 1-1,5 meter.
"Selama sepekan ini saja sudah dua kali terjadi bencana banjir. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Oleh sebab itu, Amzar meminta agar masyarakat OKU khususnya yang dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi bencana susulan karena diprediksi curah hujan tinggi masih terjadi selama beberapa hari ke depan.
BPBD OKU juga telah mendirikan posko penanggulangan bencana di Kecamatan Lubuk Batang dan Peninjauan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Pascabencana alam personel kami juga dikerahkan untuk melakukan patroli di titik rawan banjir di dua kecamatan tersebut," ujarnya.
Baca juga: BMKG prediksi 12 daerah berpotensi alami banjir bandang kategori siaga
Baca juga: Wapres minta mensos pantau penanganan banjir di sejumlah daerah
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021