Pandemi memberikan hikmah agar kita membangun resistensi ketahanan kesehatan lebih tangguh dari sebelumnya

Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Broto Asmoro mengatakan kerja sama yang dilakukan semua pihak dalam masyarakat berhasil membantu menekan jumlah angka kematian akibat COVID-19.

"Upaya bersama manajemen rumah sakit, pemerintah daerah, Satgas COVID-19 di BNPB, Kemenkes RI dan bahkan elemen kampung tangguh membantu rumah sakit melalui masa-masa kritis dengan menekan sebanyak mungkin korban," kata dia dalam Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan rumah sakit yang mulanya banyak merawat pasien COVID-19 hingga ribuan jiwa, saat ini hanya merawat beberapa pasien sehingga rumah sakit mampu melewati masa kritis dan menekan jumlah korban jiwa.

Menurut dia, penurunan jumlah pasien itu akhirnya berdampak pada penggunaan instalasi-instalasi yang dimiliki rumah sakit, sehingga dapat mulai digunakan oleh pasien yang menderita penyakit menular lain.

Dapat dialihkannya fungsi instalasi itu, juga terjadi karena adanya keputusan berat yang diambil oleh pihak manajemen rumah sakit yang sebelumnya mengubah paviliun menjadi tempat pelayanan terpadu COVID-19, seperti yang dilakukan oleh RSUD Saiful Anwar di Malang, Jawa Timur.

“Itulah prinsip isolated and contain. Isolasi dan bendung penularan yang kemudian diterjemahkan oleh manajemen ke dalam bentuk hospital disaster and pandemic plan, sebuah dokumen kesiapsiagaan yang menjadi rujukan penanganan COVID-19 di rumah sakit tersebut,” kata dia.

Baca juga: Reisa: Penting saling menyadarkan protokol kesehatan COVID-19

Ia juga menyebutkan selain melakukan penampungan, untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pasien, rumah sakit turut menyediakan pelayanan telemedicine yang dapat membantu mengurangi adanya mobilitas dan kontak fisik tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit.

Selain tindakan yang diambil oleh pihak rumah sakit, kampung tangguh juga berperan dalam penurunan angka kematian melalui pembukaan akses dan jaringan komunikasi pada berbagai pihak.

Akibatnya, warga dapat dengan mudah mengakses ambulans, rumah sakit dan informasi akurat yang diberikan oleh pemerintah pusat.

Melalui kampung tangguh, ketangguhan warga juga diwujudkan dalam pembangunan sarana dan prasarana olahraga yang dibangun atas prinsip gotong royong dan kekompakan warga sekitar.

Ia mengatakan adanya kerja sama dari semua pihak dapat membuat penanganan pandemi semakin membaik, sehingga Indonesia dapat membangun resistensi ketahanan kesehatan yang lebih kuat.

“Pandemi memberikan hikmah agar kita membangun resistensi ketahanan kesehatan lebih tangguh dari sebelumnya,” ujar Reisa.

Baca juga: Jubir: Vaksin anak sebabkan stroke adalah hoaks
Baca juga: Dokter Reisa ingatkan adaptasi kebiasaan baru bekerja di kantor
Baca juga: Dokter Reisa: Lonjakan kasus negara lain pelajaran tidak lengah prokes

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021