Bojonegoro (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada 2011 menjaring 500 siswa SLTA berprestasi dari keluarga kurang mampu di Jatim yang akan masuk program bidik misi dan mendapatkan beasiswa selama menjalani pendidikan.
Dosen Unair dari Fakultas Sains dan Teknologi Unair Drs.Yusuh Syah, MS, Rabu mengatakan, persyaratan utama siswa SLTA baik dari SMA maupun MA yang bisa masuk program bidik misi tersebut, harus mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolahnya masing-masing.
Rekomendasi bisa diberikan dengan pertimbangan, siswa tersebut, selama menjalani pendidikan di sekolahan setempat, tergolong memiliki prestasi nilai akademis yang bagus dibuktikan dengan nilai rapor.
Selain itu, siswa yang bersangkutan memang dari keluarga yang kurang mampu. "Kalau siswa berprestasi dari keluarga mampu, ada sendiri bea siswanya, bukan yang termasuk program ini," jelasnya.
Yang jelas, lanjutnya, selama menjalani pendidikan empat tahun di Unair, mahasiswa yang bersangkutan bebas biaya sekolah dan mendapatkan biaya hidup selama menjalani pendidikan.
Yusuf tidak menjelaskan, besarnya biaya hidup bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu selama menjalani kuliah di Unair itu."Kalau besarnya biaya hidup, lebih dari cukup," katanya menegaskan.
Ia menjelaskan, program bidik misi siswa SLTA kurang mampu berprestasi tersebut, terus disosialisasikan ke berbagai pihak terutama sekolahan di seluruh Jatim. Sebab, dalam program bidik misi yang baru berjalan dua tahun ini, pada tahun ajaran 2010 lalu, dari kuota 500 mahasiswa hanya terisi 350 mahasiswa.
Menjawab pertanyaan, Yusuf menyatakan, sejak tiga pekan lalu, sejumlah dosen Unair memberikan pendampingan pembelajaran kepada siswa anak asuh di Panti Bojonegoro.
Tujuan pendampingan pembelajaran tersebut, untuk mengatarkan siswa lulus UN dan selanjutnya bisa lolos seleksi nasional masuk perguruan tinggi."Pendampingan yang kami lakukan bagi siswa IPA dan IPS," jelasnya. (SAS/M020/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011