Shanghai (ANTARA) - Saham-saham unggulan (blue-chips) China ditutup lebih rendah pada Jumat, karena saham pengembang real estat mundur dari hiruk-pikuk pembelian di sesi sebelumnya yang dipicu oleh spekulasi pada pelonggaran kebijakan di sektor properti, namun indeks komposit Shanghai naik tipis.

Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai, terkatrol 0,18 persen atau 6,31 poin menjadi berakhir di 3.539,10 poin, sedangkan indeks saham unggulan CSI300 ditutup 0,21 persen atau 10,28 poin lebih rendah menjadi 4.888,37 poin.

Untuk minggu ini, Indeks Komposit Shanghai bertambah 1,35 persen, kenaikan mingguan terbesar dalam dua bulan. Indeks CSI300 menguat 0,95 persen, merupakan kenaikan terbesar dalam lima minggu.

Perusahaan-perusahaan real-estate merosot 2,3 persen, sehari setelah membukukan sesi terbaik mereka dalam hampir tujuh tahun karena serangkaian sinyal positif untuk pelonggaran kebijakan di sektor ini.

Namun, para bankir dan analis mengatakan China akan berdiri teguh pada kebijakan untuk mengekang kelebihan pinjaman oleh pengembang properti bahkan ketika negara itu membuat penyesuaian pembiayaan untuk membantu pembeli rumah dan memenuhi permintaan "masuk akal" di tengah krisis likuiditas industri.

Ada sedikit bukti bahwa aturan untuk menahan penumpukan utang di sektor ini akan dikurangi.

"Kami tidak memperkirakan risiko sistemik dari pasar properti, meskipun itu bisa tetap menjadi perhatian jangka pendek menjelang musim penebusan obligasi luar negeri Desember/Januari," kata Morgan Stanley dalam sebuah catatan.

Produsen peralatan kelas atas dan saham pertahanan masing-masing melonjak 2,9 persen dan 3,8 persen.

Citic Securities mengatakan dalam sebuah catatan bahwa ledakan di sektor pertahanan dapat menjadi "normal baru".

Baca juga: Saham China dibuka lebih tinggi, lanjutkan kenaikan sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Hong Kong berakhir naik, terkerek sektor properti dan teknologi
Baca juga: Saham China ditutup menguat dipicu spekulasi pelonggaran kebijakan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021