Surabaya (ANTARA News) - Sebuah tilmeter atau alat deteksi aktivitas Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, seharga sekitar Rp125 juta, diketahui hilang dari tempatnya, dan diduga dicuri orang.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Bencana Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika, Selasa, mengatakan, tiltmeter yang selama ini dipasang di kawasan kaldera atau lapangan pasir (kawasan terlarang yang berjarak satu kilometer dari kawah Gunung Bromo) diketahui dicuri orang pada 25 Maret 2011.

"Kepolisian setempat hingga kini masih menyelidiki pencurian itu," katanya saat dihubungi melalui telepon.

Selain mencuri tiltmeter, kata dia, pelaku merusak kabel konektor transmisi radio dengan cara dipotong-potong.

Menurut dia, pencurian tersebut diduga dilakukan oleh lebih dari satu orang. SEbab, di sekeliling alat tersebut telah dipasang beton cukup kuat, sehingga untuk membongkarnya diperlukan beberapa orang dengan memnggunakan alat khusus.

"Saya menduga, pencuri ini orang yang mengerti akan kegunaan alat tersebut. Karena tidak semua orang mengerti kegunaan alat itu," ujarnya.

Saat ditanya kegunaan alat tersebut, lanjut dia, Gede enggan memberikan penjelasan. Namun, ia hanya memberikan bahwa alat tersebut cukup berguna untuk mengukur sebuah bangunan.

Namun demikian, lanjut dia, dengan tidak adanya alat tersebut, pemantauan Gunung Bromo tidak terganggu karena sudah ada alat lain atau sensor untuk memantau setiap aktivitas Gunung Bromo.

"Pengaruh sih pengaruh, tapi pantauan tetap kita jalankan terus," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, PVMBG akan mengganti alat yang hilang tersebut dengan yang baru. Namun, ia belum bisa memastikan kapan akan diganti.(*)

(T.A052/M008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011