Bogor (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono minta kepada para menteri dan pimpinan lembaga non-kementerian jangan mahir dalam menyusun anggaran semata, tetapi kurang berhasil merealisasikan program yang sudah diajukan.
"Sering kali kita terjebak, pada perangkap penata buku," kata Wapres saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Pemerintah dan Pagu Indikatif 2012 di Istana Bogor, Selasa.
Wapres meminta para menteri menyusun rencana kerja 2012 lebih matang, agar hasil program kerja itu bisa dirasakan oleh masyarakat.
Menteri juga jangan langsung puas dengan keberhasilan menghabiskan anggaran dan membuat laporannya secara lengkap, namun dampak dari program itu tidak dievaluasi.
Menurut Wapres, harus ada keterkaitan yang terpadu antara penyusunan anggaran dengan kebijakan yang dikeluarkan (outcome).
Kementerian harus fokus pada hasil yang akan diraih, serta dampak dari progam kerja yang akan dihasilkan bagi masyarakat luas.
"Mumpung masih ada beberapa bulan untuk mematangkan outcome dan target dari program kerja kita yang akan dicapai,` ujarnya.
Wapres Boediono juga menyoroti mengenai koordinasi antar-kementerian yang masih lemah dan terkadang mengganggu sasaran kerja pemerintah.
Menurut Wapres, hambatan ini harus segera dihilangkan. Menteri juga harus mempunyai jiwa kepemimpinan seperti chief executive officer (CEO) pada perusahaan yang bisa menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat.
Menurut Wapres, masih ada program yang tidak berjalan karena minimnya kordinasi antar-kementerian ini.
"Penyebabnya bisa macam-macam. Karena ada aturan yang tabrakan, intreprestasi yang berbeda satu sama lain. Atau ada juga pejabat yang tidak mengerti dan tidak kompeten," ujar Wapres Boediono.
Penyebab lainya, kata Wapres, bisa juga pejabat tersebut memiliki kompetensi bagus, namun ada kepentingan lain sehingga program tetap tidak jalan.
Hal tersebut, menurut Wapres, harus dihilangkan karena taruhannya terlalu besar. Kalau ada proyek yang terhambat yang rugi adalah masyarakat juga. Tidak mungkin kita tutup mata, ujar Wapres.
Hadir dalam rapat itu antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Keuangan Agung Martowardojo, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteru BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhamad, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedtaningsih, serta Menteri Hukium dan HAM Patrialis Akbar.
Selain itu, Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Energu dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng, Kepala BKPM Gita Wirjawan, Jaksa Agung Basrief Marief, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, serta Kepala BIN Sutanto.
(T.A025/R010)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011